Monday, 27 July 2015

MENJADI BERKAT



Sebagai orang-orang percaya, dalam situasi dan kondisi yang kita hadapi merupakan berkat dari Tuhan. Namun terkadang atas masa-masa yang sulit yang harus kita lewati, masa-masa dimana sepertinya “kita tidak diberkati”.
Kita dipanggil dari gelap kepada terang-Nya yang ajaib untuk memperoleh berkatdan untuk menjadi berkat bagi banyak orang. Sebab itu dalam segala keadaan, termasuk disaat-saat sulit sekalipun kita harus menjadi berkat.

Contoh orang yang menjadi berkat:

1.    Gadis kecil di rumah Naaman (II Raj. 5:1-5)
Gadis ini punya alasan yang cukup untuk membenci Naaman yang telah menghancurkan keluarganya, membunuh orangtuanya dan menawan dia namun ia justru menjadi saksi bagi Naaman. Oleh kesaksiannya akhirnya Naaman dapat disembuhkan dan diselamatkan.
Mungkin saat ini kitapun mengalami perlakuan yang sama seperti gadis kecil ini namun Tuhan tetap mau kita menjadi saksi-Nya.menjadi berkat bagi orang-orang yang sudah berbuat tidak baik terhadap kita ( I Petrus 2: 18-21).

2.    Surat untuk orang-orang buangan (Yeremia 29:4-7)
Orang-orang buangan adalah orang-orang yang dengan mata kepala sendiri menyaksikan bangsa Babel telah menghancurkan negaranya, membunuh bangsanya dan menawan mereka dan kini Tuhan mau mereka menjadi berkat bagi Babel. Tuhan ingin anak-anak-Nya yang ada di Babel berdoa dan mengusahakan kesejahteraan kota itu. Tuhan ingin dalam situasi yang sulit sekalipun, kita tetap menjadi berkat (I petrus 3:9).

3.    Teladan Tuhan kita Yesus Kristus
Yesus Kristus saat disalibkan masih mengucapkan kata-kata berkat. Tiga dari tujuh perkataan salib adalah perkataan berkat!
a.      Perkataan pengampunan
Yesus dalam kondisi yang menderita, Ia masih mengucapkan kata-kata pengampunan, “ Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Masikah kata-kata pengampunan itu keluar dari mulut kita?
b.      Perkataan pengharapan
“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama denang Aku di dalam firdaus.”
Dalam keaadaan yang sangat menderita, ia masih memberikan pengarapan kepada orang lain.
c.       Perkataan penghiburan
Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya disamping-Nya, berkatalah ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah anakmu!” kemudian katanya kepada murid-murid-Nya: “Inilah ibumu!” dalam keaadaan yang sangat menderita Ia masih ingat kepada ibu-Nya.

Kita melihat teladan dari Tuhan Yesus Kristus di saat yang paling sulit, paling menderita sekalipun masih menjadi berkat bagi orang lain. Sebab itu marilah, dalam kondisi apapun biarlah kita juga mau menjadi berkat bagi orang lain.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah menulis komentar yang positif.