Pengorbanan
adalah suatu tindakan melepaskan apa yang dimiliki tanpa perasaan terpaksa atau
dengan sukarela. Dalam setiap pengorbanan pasti ada yang menderita kerugian
(dikorbankan) dan ada yang mendapatkan keuntungan dari tindakan tersebut.
Pengorbanan
Kristus mati di kayu salib untuk menyelamatkan umat manusia adalah kisah abadi
sepanjang masa tentang sebuah pengorbanan terbesar dan tidak pernah ada yang
dapat menandinginya.
Kisah
via dolorosa bukan cerita dongeng. Itu adalah kisah nyata seorang yang rela
memberikan tubuh-Nya untuk memikul salib berat sambil mendaki bukit dengan
tubuh penuh darah dan tangan yang terentang kaku terikat erat menjadi satu
dengan salib itu. Yang kepala-Nya ditancapkan mahkota yang menusuk masuk
melubangi sekeliling kepala-Nya. Yang lambung-Nya ditusuk tombak dan membuat
pendarahan menjadi semakin hebat dialami-Nya. Dengan tancapan paku ditelapak
tangan-Nya, Dia terpaku di atas sebuah salib dan disejajarkan dengan
orang-orang berdosa. Padahal sepanjang hidup-Nya tidak ditemukan satu dosa pun
yang dilakukan-Nya, kaki-Nya dipaku, jubah-Nya dirampas dan dijadikan barang
undian, wajah-Nya diludahi, hinaan dan celaan dialami-Nya.
Tuhan
Yesus terus tinggal dalam ketaatan-Nya kepada Bapa-Nya, melakukan tugas-Nya.
Karena kasih Bapa yang besar bagi umat manusia,Yesus rela memberikan tubuh-Nya
bahkan nyawa-Nya bagi keselamatan umat manusia.
Apa arti pengorbanan
itu bagi kita?
Apakah
karena kasih Bapa yang begitu besar, sehingga kita menyepelehkan pengorbanan
Yesus? Ingat cerita anak yang hilang? Yang meninggalkan bapanya dan pergi
bersenang-senang sampai seluruh warisannya habis ludes, lalu berjalan kembali
menuju rumah bapanya , dengan pakaian compang-camping.
Hidup
dengan tidak tertib dan masa bodoh membuat kita tidak peka terhadap rencana
Tuhan dan kehilangan kesempatan masuk dalam kemuliaan Bapa. Ketika hidup dan
segala kemudahannya membuat kita jauh dari Bapa.
Ingat
salib Kristus. Jangan abaikan dan sepelehkan pengorbanan-Nya. Ketika sentilan-sentilan
kecil diijinkan Tuhan dalam hidup kita, itu karena Tuhan tidak ingin kita
kehilangan kesempatan mendapat mahkota kehidupan yang telah dijanjikan-Nya bagi
setiap kita yang setia.
Yesus
mendengarnya dan berkata kepada mereka: “Bukan orang
sehat
yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk
memanggil
orang benar, melainkan orang berdosa” (Markus 22:17 )
Jesus
loves you
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah menulis komentar yang positif.