Friday, 12 February 2016

Membangun Karakter Kristen Yang Kuat

Diambil dari khotbah : Samuel T. Gunawan, S.E., M.T.



“Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik” (Matius 7:17-18)

Dr. Tim La Haye dalam bukunya yang berjudul You and Your Family, memberikan diagram silsilah dua orang yang hidup pada abad 18. Yang pertama adalah Max Jukes, seorang penyelundup alkohol yang tidak bermoral. Yang kedua adalah Dr. Jonathan Edwards, seorang pendeta yang saleh dan pengkhotbah kebangunan rohani. Jonathan Edwards ini menikah dengan seorang wanita yang mempunyai iman dan filsafat hidup yang baik. Melalui silsilah kedua orang ini ditemukan bahwa dari Max Jukes terdapat 1.026 keturunan : 300 orang mati muda, 100 orang dipenjara, 190 orang pelacur, 100 orang peminum berat. Dari Dr. Edwards terdapat 729 keturunan : 300 orang pengkhotbah, 65 orang profesor di universitas, 13 orang penulis, 3 orang pejabat pemerintah, dan 1 orang wakil presiden Amerika. Dari diagram tersebut dapat dilihat bahwa kebiasaan, keputusan dan nilai-nilai dari generasi terdahulu sangat mempengaruhi kehidupan generasi berikutnya.
Karakter adalah sifat-sifat yang melekat pada kepribadian seseorang. Dengan demikian, karakter Kristen disebut juga sifat-sifat Kristen, yaitu kualitas rohani yang dimiliki seorang Kristen. Karakter dibentuk dari: (1) Unsur hereditas adalah unsur-unsur yang dibawa (diwariskan) dari orang tua melalui proses kelahiran, seperti keadaan fisik, intelektual, emosional, temperamen dan spiritual; (2) Unsur lingkungan, meliputi lingkungan keluarga, lingkungan tradisi dan budaya, serta lingkungan alamiah (tempat tinggal); (3) Unsur kebiasaan adalah suatu tindakan atau tingkah laku yang terus menerus dilakukan. Tetapi, ada lagi satu unsur yang membedakan orang Kristen dari yang bukan Kristen, yaitu unsur kelahiran baru. Kelahiran baru merupakan suatu perubahan radikal dari kematian rohani menjadi kehidupan rohani yang dikerjakan oleh Roh Kudus.

Membangun Karakter Kristen

Paulus menasihati, “Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan” (Efesus 5:15-17). Cara membangun karakter Kristen yang kuat :

1. Meneladani Karakter Allah
Siapa orang yang kita kagumi akan mempengaruhi hidup kita. Allah menyatakan diri-Nya sebagai Allah yang penuh dengan kemurahan dan belas kasihan, yang tidak lekas marah, yang berlimpah-limpah kasih setiaNya, serta mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa, maka Allah menyatakan dengan sangat jelas bahwa karakter pribadi-Nya adalah standar yang mutlak. Standar itulah yang harus kita teladani.

2. Membangun Karakter Allah di dalam Kita
Perubahan atau transformasi rohani dan karakter yang benar berlangsung dari dalam keluar, bukan dari luar ke dalam. Iman, kasih, pengetahuan, kesalehan, ketekunan, kesetiaan, penguasaan diri, dan lainnya sebagainya, mengalir dari kehidupan Kristus yang telah ditanamkan dalam diri kita saat kita lahir baru. Saat kita mengembangkan dan membuat sifat-sifat itu menjadi semakin nyata di dalam kehidupan kita, maka kita tidak hanya menjadi kesaksian hidup bagi orang lain tetapi juga menyenangkan hati Tuhan.

Membangun Karakter Kristen Adalah Proses Seumur Hidup
Satu hal yang pasti, karakter tidak pernah terbentuk secara instan, apalagi dalam satu malam. Membangun karakter memerlukan waktu dan sikap dasar yaitu kesediaan untuk belajar dan berubah. Karakter bertumbuh melalui proses dan ujian. Karakter yang baik menghasilkan buah-buah yang unggul dan berkualitas Buah-buah yang bermanfaat bagi kehidupan kita dan orang lain. Buah-buah dari karakter antara lain: Integritas menghasilkan kewibawaan, tanggung jawab menghasilkan kedewasaan, kejujuran menghasilkan kepercayaan, ketulusan menghasilkan persahabatan, iman menghasilkan kekuatan, ketekunan menghasilkan pengharapan, dan lain sebagainya.

Karakter Kristen dibentuk sebagai hasil perjumpaan dengan kebenaran (Kristus). Hal itu hanya mungkin terjadi jika seseorang belajar dan merenungkan firman Allah dengan sungguh-sungguh. Apa yang dipercayai seseorang sangat besar mempengaruhi perbuatannya. Jika seseorang menerima dan mengikuti ajaran yang sehat maka ajaran itu akan menghasilkan karakter ilahi dan karakter Kristus.


No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah menulis komentar yang positif.