“Demikianlah setiap pohon yang baik
menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah
yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak
baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik” (Matius
7:17-18)
Dr.
Tim La Haye dalam bukunya yang berjudul You and Your Family, memberikan diagram
silsilah dua orang yang hidup pada abad 18. Yang pertama adalah Max Jukes,
seorang penyelundup alkohol yang tidak bermoral. Yang kedua adalah Dr. Jonathan
Edwards, seorang pendeta yang saleh dan pengkhotbah kebangunan rohani. Jonathan
Edwards ini menikah dengan seorang wanita yang mempunyai iman dan filsafat
hidup yang baik. Melalui silsilah kedua orang ini ditemukan bahwa dari Max
Jukes terdapat 1.026 keturunan : 300 orang mati muda, 100 orang dipenjara, 190
orang pelacur, 100 orang peminum berat. Dari Dr. Edwards terdapat 729 keturunan
: 300 orang pengkhotbah, 65 orang profesor di universitas, 13 orang penulis, 3
orang pejabat pemerintah, dan 1 orang wakil presiden Amerika. Dari diagram
tersebut dapat dilihat bahwa kebiasaan, keputusan dan nilai-nilai dari generasi
terdahulu sangat mempengaruhi kehidupan generasi berikutnya.
Karakter
adalah sifat-sifat yang melekat pada kepribadian seseorang. Dengan demikian,
karakter Kristen disebut juga sifat-sifat Kristen, yaitu kualitas rohani yang
dimiliki seorang Kristen. Karakter dibentuk dari: (1) Unsur hereditas adalah
unsur-unsur yang dibawa (diwariskan) dari orang tua melalui proses kelahiran,
seperti keadaan fisik, intelektual, emosional, temperamen dan spiritual; (2)
Unsur lingkungan, meliputi lingkungan keluarga, lingkungan tradisi dan budaya,
serta lingkungan alamiah (tempat tinggal); (3) Unsur kebiasaan adalah suatu
tindakan atau tingkah laku yang terus menerus dilakukan. Tetapi, ada lagi satu
unsur yang membedakan orang Kristen dari yang bukan Kristen, yaitu unsur kelahiran
baru. Kelahiran baru merupakan suatu perubahan radikal dari kematian rohani
menjadi kehidupan rohani yang dikerjakan oleh Roh Kudus.
Membangun Karakter Kristen
Paulus
menasihati, “Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup,
janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah
waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu
bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan” (Efesus
5:15-17). Cara membangun karakter Kristen yang kuat :
1. Meneladani Karakter Allah
Siapa orang yang kita kagumi akan mempengaruhi hidup kita. Allah
menyatakan diri-Nya sebagai Allah yang penuh dengan kemurahan dan belas
kasihan, yang tidak lekas marah, yang berlimpah-limpah kasih setiaNya, serta
mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa, maka Allah menyatakan dengan sangat
jelas bahwa karakter pribadi-Nya adalah standar yang mutlak. Standar itulah
yang harus kita teladani.
2. Membangun Karakter Allah di dalam
Kita
Perubahan atau transformasi rohani dan karakter yang benar
berlangsung dari dalam keluar, bukan dari luar ke dalam. Iman, kasih,
pengetahuan, kesalehan, ketekunan, kesetiaan, penguasaan diri, dan lainnya
sebagainya, mengalir dari kehidupan Kristus yang telah ditanamkan dalam diri
kita saat kita lahir baru. Saat kita mengembangkan dan membuat sifat-sifat itu
menjadi semakin nyata di dalam kehidupan kita, maka kita tidak hanya menjadi
kesaksian hidup bagi orang lain tetapi juga menyenangkan hati Tuhan.
Membangun Karakter Kristen Adalah Proses
Seumur Hidup
Satu
hal yang pasti, karakter tidak pernah terbentuk secara instan, apalagi dalam
satu malam. Membangun karakter memerlukan waktu dan sikap dasar yaitu kesediaan
untuk belajar dan berubah. Karakter bertumbuh melalui proses dan ujian.
Karakter yang baik menghasilkan buah-buah yang unggul dan berkualitas Buah-buah
yang bermanfaat bagi kehidupan kita dan orang lain. Buah-buah dari karakter
antara lain: Integritas menghasilkan kewibawaan, tanggung jawab menghasilkan
kedewasaan, kejujuran menghasilkan kepercayaan, ketulusan menghasilkan
persahabatan, iman menghasilkan kekuatan, ketekunan menghasilkan pengharapan,
dan lain sebagainya.
Karakter
Kristen dibentuk sebagai hasil perjumpaan dengan kebenaran (Kristus). Hal itu
hanya mungkin terjadi jika seseorang belajar dan merenungkan firman Allah
dengan sungguh-sungguh. Apa yang dipercayai seseorang sangat besar mempengaruhi
perbuatannya. Jika seseorang menerima dan mengikuti ajaran yang sehat maka
ajaran itu akan menghasilkan karakter ilahi dan karakter Kristus.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah menulis komentar yang positif.