Kesaksian dari Yohanes Setiawan-Yogyakarta|
Shalom anak-anak muda
di seluruh Indonesia, juga yang ada di luar negeri terima salam hangat dari saya.
Masih semangatkah
kalian menjalani hari-hari bersama Tuhan Yesus, Bapa kita yang baik??? Pasti
masih lahh yaaa...
Wooooppppp,,, sampai
kelupaan belum kenalan.
Perkenalkan
teman-teman. Namaku Yohanes Setiawan. Biasa dipanggil Wawan. Asal dari Pati,
Jawa Tengah.
Di sini aku mau sedikit
berbagi ke teman-teman tentang pengalamanku selama di Jogja. Kebetulan aku
masuk di kota pelajar ini pertengahan tahun 2013, karena untuk kuliah, demi
masa depan. Hehehe. Jadi sampai
sekarang sudah 3 tahun ada di Jogja. Sudah sedikit tau lahhh bagaimana itu
Jogja.
Sebelum berangkat ke
Jogja banyak sekali orang-orang yang memberikan nasihat buat jaga diri setelah
tiba dan tinggal di Jogja. Katanya sihh pergaulan di Jogja ga bener, lagi katanya
sihh nge rusak, lebih lagi katanya sih bisa saja merubah sikap baik kita
menjadi buruk. Tapi menurut aku, itu semua cuma sebatas “katanya sih”.
Pengalamanku selama 3
tahun selama di Jogja, aku melihat pergaulan di Jogja itu memang bebas. Rokok
ada, minuman keras ada, dunia malam ada, bicara sebutin nama-nama hewan yang lancar
banget juga ada, tapi itu kembali lagi ke masing-masing individunya yaa.
Buktinya kebebasan pergaulan di Jogja engga merusak hidupku. Anggapan bebas menurut
orang luar itu adalah bebas secara umum, yang semua orang akan terpengaruh dan
terjerumus ke kebebasan yang negatif.
Tapi sebenarnya engga
kok... Teman-teman yang mau sekolah, kuliah, ataupun bekerja di Jogja datang
aja. Engga usah kuatir dengan anggapan-anggapan orang-orang di luar sana yang
belum tau Jogja itu seperti apa secara nyata.
Sebenarnya ada satu
alasan sihh kenapa aku engga ikut terbawa ke kebebasan yang mengarah ke hal
negatif tersebut. Teman-teman mau tau apa alasan itu????????
Buat teman-teman yang
sedang membaca tulisan ini dan sudah lama di Jogja pasti sudah tau dong apa
alasannya.... Tapi yang belum pernah ke Jogja gimana dong?
Yaapppppssss,,,, Alasannya
adalah saya masuk ke komunitas yang tepat. Saya sangat bersykur kepada Tuhan
bisa masuk di Influence Generation. Buat aku Influence Generation sebagai
alasan kenapa aku tidak jatuh dalam kebebasan di Jogja.
Mungkin yang belum tau
pada bertanya-tanya, apa itu “Influence
Generation”???
Tenang..... akan aku kasih tau apa itu “Influence Generation”.
Influence Generation adalah suatu kelompok atau perkumpulan
anak-anak muda yang berkarakter hebat. Berintegritas tinggi. Memiliki visi-misi
hidup. Peduli kepada sesama. Pemimpi, pengejar mimpi sampai menjadi seorang pemimpin.
Mungkin teman-teman berkata “mana ada kelompok atau perkumpulan anak-anak muda
seperti itu”. Jawabannya ADAAAAAAAAAAAAAAAaaaaaa...
Mengapa Influence
Generation bisa membuat aku tidak
jatuh ke dalam hal-hal negatif? Ini alasannya teman-teman.
Awal masuk di Jogja aku
tidak ada kenalan sama sekali. Datang ke kota yaaa bener-bener sendiri. Lalu
mulai masuk ke tempat tinggal 3x4 meter. Dan di situ mulai memiliki satu dua
teman. Lalu masuk kuliah. Di kampus mulai memiliki beberapa tambahan teman. Dan
akhirnya akrab dengan teman-teman kampus dan teman-teman kos. Berjalan kuliah
selama satu semester, dua semester. Dan selama
satu dua semester aku belum mengenal secara luas yang namanya “Influence Generation”. Hanya tau saja dan sudah, sekedar tau. Selama dua semester di Jogja menjalani
aktivitas sehari-hari ya seperti itu biasa aja. Biasa bangun pagi lalu
berangkat kuliah, selesai kuliah lalu pulang kos, mulai datang malam lalu
kumpul sama teman-teman kampus, selalu cari tempat nongkrongnya anak-anak muda
biar engga kalah hits sama anak-anak
muda lainnya. Lalu sampai subuh baru pulang ke kos. Tidur subuh-subuh dan
bangun pagi untuk kuliah, dan begitu seterusnya. Tapi Puji Tuhan aku tidak
sampai jatuh ke dalam hal-hal negatif. Hanya saja paling senang kalau
membiarkan mata belum terpejam sampai larut tengah malam, bahkan sampai subuh. Lalu dua semester terlewatkan dan tubuh dan
jiwa ini mulai jenuh dan bosan. Setiap hari kerjaan cuma itu-itu aja. Engga ada
seninya kalau kata orang. Dataaaaaarrr aja hidup selama dua semester. Lalu
mulai komitmen dan bertindak untuk tidak melakukan rutinitas itu lagi. Tapi
bingung juga mau ngapain kalau engga ngerjain rutinitas seperti biasa. Ditambah
teman-teman ku di Jogja hanya itu aja.
Nhahhh,,,, dari
kebosanan dan kejenuhan itulah aku mulai mengenal Influence Generation.
Dulu waktu semester-semester awal di
Jogja aku mencari tempat beribadah. Dan setelah mencari, singkat cerita
dapatlah tempat ibadah di GBI Miracle Service. Datanglah aku waktu ibadah hari
Minggu (Ibadah Raya). Lalu selesai ibadah ada anak muda yang mengajak ngobrol
dan menjelaskan tentang Influence
Generation. Lalu diajaklah aku
bergabung sore harinya bersama mereka. Karena sudah di tawari untuk bergabung
akhirnya bergabunglah aku, karena engga ada salahnya juga menurutku. Datang
pertama benar saja memang ternyata semua isinya anak muda. Tapi karena aku
merasa teman kampusku sudah cukup buat aku. Akhirnya aku menjauh dari Influence Generation. Dan uniknya kelompok perkumpulan anak
muda ini, waktu aku mulai menghilang entah kemana. Mereka Influence Generation terus
mencari, menghubungi aku untuk bergabung lagi bersama mereka, dan memberi
informasi ada kegiatan yang akan dilakukan Influence
Generation. Tapi biasa lah anak
muda baru masuk Jogja. Pengennya seneng-seneng aja yang engga menghasilkan
sesuatu nilai yang bermanfaat. Akhirnya aku memilih teman-teman kampusku dan
benar-benar meningalkan Influence
Generation. Tapi setelah lewat
dua semester bosen dan jenuh juga dengan pilihan yang aku ambil dimasa lalu.
Lalu kembalilah aku ke Influence
Generation, dan bertemu
orang-orang yang dulu sudah pernah dekat walau sebentar. Dan seperti yang aku
bilang tadi, bahwa Influence Generation
ini memang unik. Mereka dengan tangan terbuka lebar masih menerima aku untuk
bersama mereka lagi. Dan pada akhirnya dari Influence Generation ini
aku bisa terlepas dari kejenuhan dan kebosanan. Mulai mengenal orang-orang baru
dan seiring berjalannya waktu kita di dalam Influence Generation udah
menjadi keluarga yang saling mendukung satu dengan yang lain. Seperti yang
sudah aku jelaskan tadi bahwa di Influence
Generation ini adalah anak-anak muda hebat yang semua memiliki arah hidup
yang jelas dan tidak membuang-buang waktu dengan hal-hal tak berguna. Dari
sejak semester tiga aku bergabung mereka, sudah banyak kegiatan yang aku
kerjakan bersama mereka, yang dimana kegiatan-kegiatan itu sangat bermanfaat
buat diriku secara pribadi dan juga bermanfaat untuk orang lain yang ada di sekitarku.
Mulai dari mendoakan
saudara-saudara yang hidupnya kurang beruntung, makrab (malam keakraban),
menyambut orang-orang baru yang datang ke Jogja, camp pemulihan, camp
pembentukan karakter, dan masih banyak lagi kegiatan yang bermanfaat lainhnya.
Jadi di dalam Influence Generation ini banyak sekali agenda-agenda yang
dikerjakan yang akan membuat kita tidak ada lagi pikiran untuk jetuh ke hal-hal
negatif. Jadi itulah Influence
Generation. Untuk teman-teman
yang mau ke Jogja sudah engga perlu kuatir lagi. Influence Generation selalu
membuka pintu lebar-lebar untuk teman-teman yang akan datang ke Jogja. Untuk
teman-teman yang tidak memiliki keluarga di Jogja atau yang bingung mau sama
siapa di Jogja, bergabunglah bersama Influence
Generation.
Bukan cuma sampai di situ
loh, Influence Generation punya kelompok
anak-anak yang lebih kecil jumlahnya. Atau yang mungkin biasa teman-teman sebut
itu adalah Komsel. Di Influence
Generation ini nama komselnya
adalah “FresH”. Pasti teman-teman pada bingung. Apa lagi sih FresH ini????
Sudah terkagum sama Influence Generation, ternyata masih ada yang Wowww lagi
dari Influence Generation.
FresH adalah ”Family Restoration @ Home”. Jadi jika Influence Generation tadi adalah kelompok perkumpulan
anak-anak muda kece badai. FresH ini adalah Influence Generation dengan ukuran yang lebih kecil. Jadi
teman-teman akan dibagi menjadi beberapa FresH dalam Influence Generation.
Kenapa harus dipisah menjadi kelompok-kelompok kecil lagi. Itu supaya
teman-teman bisa saling akrab lagi satu dengan yang lain dalam FresH nya
masing-masing. Karena tidak semua orang kan bisa terbuka tentang kehidupan dan
masalah pribadinya ke banyak orang. Jadi di situlah alasan adanya FresH. Kita
bisa saling sharing satu dengan yang
lain. Karena kita di Jogja jauh dari orang tua, maka FresH sangat penting juga
bagi teman-teman. Di dalam FresH kita juga bisa saling membangun satu dengan
yang lain. Saling mendukung dalam doa. Dan saling galau bersama jika satu dalam
keluarga FresH sedang ada masalah, dan bisa bangkit lagi. Pokoknya intinya
FresH dan Influence Generation akan membawa kita menjadi lebih baik
dan tidak terjerumus jatuh kedalam hal-hal negatif.
Jadi masih ragu dan
takut kah teman-teman datang ke Jogja.??????
Jogja istimewa banget lohhh..
Jogja merupakan Kota Pelajar, banyak banget PTN dan PTS di Jogja.... Jogja kota
Gudek. Wenakkk tenan rekkkkk gudek nang Jogja.....
JOGJA adalah miniatur
INDONESIA. Dari Sabang sampai Merauke. Dari kulit hitam sampai kulit putih.
Dari rambut kriting sampai rambut lurus. Dari segala suku. Dari segala Agama.
Dari segala Ras. ADA di
JOGJAAAAAAAaaaaaa...........................................
Ayo kejar mimpi-mimpimu
di Jogja dan pergunakan masa mudamu untuk mengerjakan hal-hal positif.
Sekian ceritaku selama
3 tahun di Jogja. Sampai ketemu sama ku yaa teman-teman di Influence Generation Jogja.
See you and God Bless you..........
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah menulis komentar yang positif.