Friday, 24 June 2016

Tapi Akhirnya Semua Berubah

Kesaksian dari Yohanes Setiawan-Yogyakarta|


Shalom anak-anak muda di seluruh Indonesia, juga yang ada di luar negeri terima salam hangat dari saya.
Masih semangatkah kalian menjalani hari-hari bersama Tuhan Yesus, Bapa kita yang baik??? Pasti masih lahh yaaa...
Wooooppppp,,, sampai kelupaan belum kenalan.
Perkenalkan teman-teman. Namaku Yohanes Setiawan. Biasa dipanggil Wawan. Asal dari Pati, Jawa Tengah.
Di sini aku mau sedikit berbagi ke teman-teman tentang pengalamanku selama di Jogja. Kebetulan aku masuk di kota pelajar ini pertengahan tahun 2013, karena untuk kuliah, demi masa depan. Hehehe. Jadi sampai sekarang sudah 3 tahun ada di Jogja. Sudah sedikit tau lahhh bagaimana itu Jogja.
Sebelum berangkat ke Jogja banyak sekali orang-orang yang memberikan nasihat buat jaga diri setelah tiba dan tinggal di Jogja. Katanya sihh pergaulan di Jogja ga bener, lagi katanya sihh nge rusak, lebih lagi katanya sih bisa saja merubah sikap baik kita menjadi buruk. Tapi menurut aku, itu semua cuma sebatas “katanya sih”.
Pengalamanku selama 3 tahun selama di Jogja, aku melihat pergaulan di Jogja itu memang bebas. Rokok ada, minuman keras ada, dunia malam ada, bicara sebutin nama-nama hewan yang lancar banget juga ada, tapi itu kembali lagi ke masing-masing individunya yaa. Buktinya kebebasan pergaulan di Jogja engga merusak hidupku. Anggapan bebas menurut orang luar itu adalah bebas secara umum, yang semua orang akan terpengaruh dan terjerumus ke kebebasan  yang negatif.
Tapi sebenarnya engga kok... Teman-teman yang mau sekolah, kuliah, ataupun bekerja di Jogja datang aja. Engga usah kuatir dengan anggapan-anggapan orang-orang di luar sana yang belum tau Jogja itu seperti apa secara nyata.
Sebenarnya ada satu alasan sihh kenapa aku engga ikut terbawa ke kebebasan yang mengarah ke hal negatif tersebut. Teman-teman mau tau apa alasan itu????????
Buat teman-teman yang sedang membaca tulisan ini dan sudah lama di Jogja pasti sudah tau dong apa alasannya.... Tapi yang belum pernah ke Jogja gimana dong?
Yaapppppssss,,,, Alasannya adalah saya masuk ke komunitas yang tepat. Saya sangat bersykur kepada Tuhan bisa masuk di Influence Generation. Buat aku Influence Generation sebagai alasan kenapa aku tidak jatuh dalam kebebasan di Jogja.
Mungkin yang belum tau pada bertanya-tanya, apa itu “Influence Generation???
Tenang..... akan aku kasih tau apa itu “Influence Generation”.
Influence Generation adalah suatu kelompok atau perkumpulan anak-anak muda yang berkarakter hebat. Berintegritas tinggi. Memiliki visi-misi hidup. Peduli kepada sesama. Pemimpi, pengejar mimpi sampai menjadi seorang pemimpin. Mungkin teman-teman berkata “mana ada kelompok atau perkumpulan anak-anak muda seperti itu”. Jawabannya ADAAAAAAAAAAAAAAAaaaaaa...
Mengapa Influence Generation bisa membuat aku tidak jatuh ke dalam hal-hal negatif? Ini alasannya teman-teman.
Awal masuk di Jogja aku tidak ada kenalan sama sekali. Datang ke kota yaaa bener-bener sendiri. Lalu mulai masuk ke tempat tinggal 3x4 meter. Dan di situ mulai memiliki satu dua teman. Lalu masuk kuliah. Di kampus mulai memiliki beberapa tambahan teman. Dan akhirnya akrab dengan teman-teman kampus dan teman-teman kos. Berjalan kuliah selama satu semester, dua semester.  Dan selama satu dua semester aku belum mengenal secara luas yang namanya “Influence Generation”. Hanya tau saja dan sudah, sekedar tau. Selama dua semester di Jogja menjalani aktivitas sehari-hari ya seperti itu biasa aja. Biasa bangun pagi lalu berangkat kuliah, selesai kuliah lalu pulang kos, mulai datang malam lalu kumpul sama teman-teman kampus, selalu cari tempat nongkrongnya anak-anak muda biar engga kalah hits sama anak-anak muda lainnya. Lalu sampai subuh baru pulang ke kos. Tidur subuh-subuh dan bangun pagi untuk kuliah, dan begitu seterusnya. Tapi Puji Tuhan aku tidak sampai jatuh ke dalam hal-hal negatif. Hanya saja paling senang kalau membiarkan mata belum terpejam sampai larut tengah malam, bahkan sampai subuh.  Lalu dua semester terlewatkan dan tubuh dan jiwa ini mulai jenuh dan bosan. Setiap hari kerjaan cuma itu-itu aja. Engga ada seninya kalau kata orang. Dataaaaaarrr aja hidup selama dua semester. Lalu mulai komitmen dan bertindak untuk tidak melakukan rutinitas itu lagi. Tapi bingung juga mau ngapain kalau engga ngerjain rutinitas seperti biasa. Ditambah teman-teman ku di Jogja hanya itu aja.
Nhahhh,,,, dari kebosanan dan kejenuhan itulah aku mulai mengenal Influence Generation. Dulu waktu semester-semester awal di  Jogja aku mencari tempat beribadah. Dan setelah mencari, singkat cerita dapatlah tempat ibadah di GBI Miracle Service. Datanglah aku waktu ibadah hari Minggu (Ibadah Raya). Lalu selesai ibadah ada anak muda yang mengajak ngobrol dan menjelaskan tentang Influence Generation. Lalu diajaklah aku bergabung sore harinya bersama mereka.  Karena sudah di tawari untuk bergabung akhirnya bergabunglah aku, karena engga ada salahnya juga menurutku. Datang pertama benar saja memang ternyata semua isinya anak muda. Tapi karena aku merasa teman kampusku sudah cukup buat aku. Akhirnya aku menjauh dari Influence Generation. Dan uniknya kelompok perkumpulan anak muda ini, waktu aku mulai menghilang entah kemana. Mereka Influence Generation terus mencari, menghubungi aku untuk bergabung lagi bersama mereka, dan memberi informasi ada kegiatan yang akan dilakukan Influence Generation. Tapi biasa lah anak muda baru masuk Jogja. Pengennya seneng-seneng aja yang engga menghasilkan sesuatu nilai yang bermanfaat. Akhirnya aku memilih teman-teman kampusku dan benar-benar meningalkan Influence Generation. Tapi setelah lewat dua semester bosen dan jenuh juga dengan pilihan yang aku ambil dimasa lalu. Lalu kembalilah aku ke Influence Generation, dan bertemu orang-orang yang dulu sudah pernah dekat walau sebentar. Dan seperti yang aku bilang tadi, bahwa Influence Generation ini memang unik. Mereka dengan tangan terbuka lebar masih menerima aku untuk bersama mereka lagi. Dan pada akhirnya dari Influence Generation ini aku bisa terlepas dari kejenuhan dan kebosanan. Mulai mengenal orang-orang baru dan seiring berjalannya waktu kita di dalam Influence Generation udah menjadi keluarga yang saling mendukung satu dengan yang lain. Seperti yang sudah aku jelaskan tadi bahwa di Influence Generation ini adalah anak-anak muda hebat yang semua memiliki arah hidup yang jelas dan tidak membuang-buang waktu dengan hal-hal tak berguna. Dari sejak semester tiga aku bergabung mereka, sudah banyak kegiatan yang aku kerjakan bersama mereka, yang dimana kegiatan-kegiatan itu sangat bermanfaat buat diriku secara pribadi dan juga bermanfaat untuk orang lain yang ada di sekitarku.
Mulai dari mendoakan saudara-saudara yang hidupnya kurang beruntung, makrab (malam keakraban), menyambut orang-orang baru yang datang ke Jogja, camp pemulihan, camp pembentukan karakter, dan masih banyak lagi kegiatan yang bermanfaat lainhnya.
Jadi di dalam Influence Generation ini banyak sekali agenda-agenda yang dikerjakan yang akan membuat kita tidak ada lagi pikiran untuk jetuh ke hal-hal negatif. Jadi itulah Influence Generation. Untuk teman-teman yang mau ke Jogja sudah engga perlu kuatir lagi. Influence Generation selalu membuka pintu lebar-lebar untuk teman-teman yang akan datang ke Jogja. Untuk teman-teman yang tidak memiliki keluarga di Jogja atau yang bingung mau sama siapa di Jogja, bergabunglah bersama Influence Generation.
Bukan cuma sampai di situ loh, Influence Generation punya kelompok anak-anak yang lebih kecil jumlahnya. Atau yang mungkin biasa teman-teman sebut itu adalah Komsel. Di Influence Generation ini nama komselnya adalah “FresH”. Pasti teman-teman pada bingung. Apa lagi sih FresH ini???? Sudah terkagum sama Influence Generation, ternyata masih ada yang Wowww lagi dari Influence Generation.
FresH adalah ”Family Restoration @ Home”. Jadi jika Influence Generation tadi adalah kelompok perkumpulan anak-anak muda kece badai. FresH ini adalah Influence Generation dengan ukuran yang lebih kecil. Jadi teman-teman akan dibagi menjadi beberapa FresH dalam Influence Generation. Kenapa harus dipisah menjadi kelompok-kelompok kecil lagi. Itu supaya teman-teman bisa saling akrab lagi satu dengan yang lain dalam FresH nya masing-masing. Karena tidak semua orang kan bisa terbuka tentang kehidupan dan masalah pribadinya ke banyak orang. Jadi di situlah alasan adanya FresH. Kita bisa saling sharing satu dengan yang lain. Karena kita di Jogja jauh dari orang tua, maka FresH sangat penting juga bagi teman-teman. Di dalam FresH kita juga bisa saling membangun satu dengan yang lain. Saling mendukung dalam doa. Dan saling galau bersama jika satu dalam keluarga FresH sedang ada masalah, dan bisa bangkit lagi. Pokoknya intinya FresH dan Influence Generation akan membawa kita menjadi lebih baik dan tidak terjerumus jatuh kedalam hal-hal negatif.
Jadi masih ragu dan takut kah teman-teman datang ke Jogja.??????
Jogja istimewa banget lohhh.. Jogja merupakan Kota Pelajar, banyak banget PTN dan PTS di Jogja.... Jogja kota Gudek. Wenakkk tenan rekkkkk gudek nang Jogja.....
JOGJA adalah miniatur INDONESIA. Dari Sabang sampai Merauke. Dari kulit hitam sampai kulit putih. Dari rambut kriting sampai rambut lurus. Dari segala suku. Dari segala Agama. Dari segala Ras. ADA di JOGJAAAAAAAaaaaaa...........................................

Ayo kejar mimpi-mimpimu di Jogja dan pergunakan masa mudamu untuk mengerjakan hal-hal positif.

Sekian ceritaku selama 3 tahun di Jogja. Sampai ketemu sama ku yaa teman-teman di Influence Generation Jogja. See you and God Bless you..........

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah menulis komentar yang positif.