Shalom semua...
TUHAN
sungguh baik telah menyertai kita sepanjang 7 bulan di 2016 ini dan sekarang
kita telah memasuki di bulan yang ke 8.
Memasuki
Agustus 2016, TUHAN kuat berpesan tentang 2 hal ini:
1) TUHAN mengkehendaki kita semua mempelai-mempelaiNYA untuk
hidup kembali dalam kasih mula-mula.
Mengasihi TUHAN tidak sama dengan mengasihi pekerjaan
TUHAN. Orang yang mengasihi TUHAN salah satu tandanya orang itu juga mengasihi
pekerjaan TUHAN.
TUHAN kuat mengingatkan supaya hari-hari ini kita
sungguh-sungguh hidup dalam dimensi kasih mula-mula. Dalam kitab Wahyu 2 : 4,
TUHAN menegur (mencela / menyatakan bahwa ada yang tidak cocok atau tidak
disukai hati-NYA) tentang jemaat di Efesus karena mereka bisa aktif, tekun dan
menjaga hal-hal baik namun telah meninggalkan kasih yang semula.
Apa sih Kasih yang semula itu? Dalam 1 Yohanes 4 : 10
menyebutkan bahwa bukan kita yang lebih dulu mengasihi Allah namun Allah-lah
yang terlebih dahulu mengasihi kita. Apakah kita konsisten hari-hari ini secara
pribadi mempunyai waktu khusus untuk merenungkan dan menikmati cinta-NYA dalam
keseharian kita? Dari persekutuan pribadi kita dengan pribadi TUHAN, maka cinta
kita akan DIA terus dipupuk dan dibangun. Sejujurnya, kita bisa sama-sama mengevaluasi
diri, bahwa kadang kita bisa saja terus aktif melayani, kita terus saja
terlihat tekun dari minggu ke minggu bahkan dalam keseharian kita terus bisa
menjaga norma-norma nilai kehidupan yang baik, namun kadang kita bisa saja
mengerjakan semuanya itu hanya dalam
batasan jadwal kegiatan, keharusan ataupun beban tanggungjawab kita tanpa
memiliki kerinduan pribadi (rasa kangen) dan kerinduan ingin menyenangkan
pribadi TUHAN. Bahkan tidak sedikit pelayan yang dalam semua kesibukan harian
namun hatinya mengalami “kering” atau “kejenuhan”. Hidup dalam dimensi kasih
mula-mula tidak dapat dipisahkan dari kerinduan dan kasih akan pribadi TUHAN
yang dibangun dalam persekutuan pribadi kita dengan-NYA setiap hari.
TUHAN juga mengingatkan untuk kita perlu waspada karena
iblis bisa memakai kesibukan (termasuk kesibukan pelayanan) untuk memisahkan
diri kita dari waktu persekutuan pribadi kita dengan TUHAN. Bukan kita tidak
boleh sibuk, namun perlu ada komitmen untuk ada prioritas yang benar. Akan menjadi
salah jika terbentuk pola pikir atau prinsip untuk kita lebih merasa penting dengan
semua tanggungjawab kita terselesaikan namun kita tidak berprinsip bahwa
persekutuan pribadi juga harus ada baik terbangun setiap hari. Hati-hati iblis
sangat licik dan serius untuk mencuri waktu-waktu pribadi kita dengan TUHAN.
Kasih mula-mula juga dapat dirusak jika kita membiarkan
dalam diri kita ada berhala (seseorang atau sesuatu yang dianggap penting lebih
dari keberadaan TUHAN bagi hidup kita).
Berkaitan dengan pesan TUHAN bulan lalu di Galatia 6 : 9
menyatakan bahwa kita akan menuai jika kita tidak menjadi lemah. Menjaga diri
menjadi kuat selalu adalah dengan menjaga gaya hidup menanti-nantikan
TUHAN (Yesaya 40:31) yaitu tiap-tiap
hari menjaga komitmen dan kualitas perjumpaan pribadi dengan TUHAN (tetap hidup
di dimensi kasih mula-mula).
2) TUHAN mau gereja-NYA (kita semua) mempersiapkan diri
untuk penuaian jiwa besar-besaran yang sedang dan terus akan makin besar
terjadi.
Masa-masa ini adalah era nubuatan Yoel 2 : 28-29 sedang
digenapi, bahwa Roh Kudus akan dicurahkan ke atas semua manusia. Hanya Roh
TUHAN lah yang bisa menginsafkan orang akan dosa, kebenaran dan penghakiman
(Yohanes 16:8). Akan terjadi banyak pertobatan akan jiwa-jiwa yang jumlahnya
sangat banyak.
Berkali-kali TUHAN bicara bahwa gereja (kita semua) harus
mempersiapkan diri untuk tuaian raya jiwa-jiwa. Persiapan ini ada 2 baik secara
sumber daya manusia (kita semua harus berkualitas penuai yang berbelas kasihan
yang siap menggembalakan dan mengajar untuk mendewasakan), maupun sumber daya
fisik dan sistem gereja yang terbenahi baik untuk siap dilimpahi banyak jiwa
yang bertobat.
TUHAN membukakan bahwa ke depannya penuaian jiwa-jiwa
akan terjadi seperti yang telah disebutkan dalam Amos 9:13 dimana “pembajak
akan menyusul penuai, dan pengirik buah anggur penabur benih” dimana terus
menerus akan terjadi penuaian. Dari ayat tersebut mempunyai arti bahwa doa-doa
dan gerakan (untuk terobosan rohani) terjadi harus terus dibuat karena yang
dirancang TUHAN di musim penuaian tidak hanya “penuai dan pengirik buah” yang
bekerja namun “pembajak dan penabur benih” pun terus dikehendaki TUHAN bekerja.
TUHAN sungguh mengkehendaki supaya jiwa-jiwa diselamatkan
sebelum kedatangan-NYA kembali.
-Jawatan
Profetik GBI Miracle Service Yogyakarta-
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah menulis komentar yang positif.