Friday, 17 July 2015

Membangun Keluarga Kristus


Ditulis oleh: Pnt. Drs. Kornelius Setiawan


“Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntunagn diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersuka cita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung sesuatu.” (1 Korintus 13:4-7)

Keluarga ada di hati Tuhan. Pada waktu Tuhan menciptakan dunia ini keluarga yang pertama Tuhan bentuk di Taman Eden. Pada awal pelayanan dan mujizat-Nya Tuhan Yesus mengubah air menjadi anggur di pernikahan Kana (keluarga). Dan pada akhir zaman nanti akan ada perkawinan Anak Domba Allah dengan jemaat sebagai mempelai wanitanya (keluarga). Bahkan setan pun tahu hal ini, sehingga saat-saat ini sasaran setan adalah merusak keluarga-keluarga. Kelurga dibentuk dengan dasar kasih. Mengapa kasih? Karena kasih memilik8i kuasa:
a.       Kuasa Penerimaan
Kasih itu menerima bukan menuntut, seperti kasih Tuhan yang menerima kita orang berdosa untuk dipulihkan. Menerima bukan hanya kebaikan sesorang tetapi bahkan menerima kekurangannya. Dosa itu merusak, tetapi kasih dalam penerimaan itu mengubah orang. Maleakhi 4:6 “Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kembali bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah” Dalam Filemon 1:8-15, Paulus meminta Filemon menerima kembali Onesimus yang pernah berbuat tidak  baik bagi Filemon. Kuasa penerima dapat mengubah seseorang.
b.      Kuasa Membahagiakan (Mazmur 23:1-6)
Kasih memilki kuasa membahagiakan, senang melihat orang lain senang bukan sebaliknya. Tuhan menyebut dirinya Gembala yang memelihara, merawat domba-domba-Nya, sehingga domba-domba-Nya bahagia. Itulah kuasa membahagiakan. Tuhan mau kita membahagiakan orang di sekitar kita seperti Tuhan (Gembala yang baik) membahagiakan kita. Saling membahagiakn tidak akan membuat takut dan kuatir.

Ibrani 11:7 “Karena iman, maka Nuh – dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan – dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.”
Membangun Keluarga Kristus yang Kuat:
1.      Bangun Bahtera
Membangun bahtera berarti membangun hadirat atau rumah Tuhan, tempat dimana Tuhan bertahta atau hadir. Hadirat Allah harus dibangun! Banyak orang atau banyak keluarga yang meremehkan hal ini, sehingga mereka tidak mengalami keluarga yang kuat. Tidak mudah untuk membangun bahtera, dibutuhkan komitmen.
2.      Menerima dengan Selalu Mengampuni dengan Kasih

Keluarga yang kuat adalah keluarga yang saling mengampuni dengan kasih dan tidak saling menyalahkan, tetapi memberkati dengan kasih. Mengampuni berarti memberi kasih bukan menuntut.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah menulis komentar yang positif.