Sekitar
kurang dari dua ratus tahun lalu, terjadi sebuah kebangunan rohani besar yang
melanda kota Wales. Sehingga dengan hati yang berapi-api, orang-orang percaya
ini pergi menjadi pembawa Injil Kristus ke seluruh penjuru dunia. Banyak yang
datang ke India, sebuah tanah yang dikuasai oleh berbagai suku, penyembahan
berhala, dan banyak dewa-dewa.
Pemimpin
penduduk lokal menjadi sangat marah kepada orang yang telah berani memeluk
agama baru yang dibawa masuk oleh orang asing berkulit putih. Tetapi semakin
dilarang mereka semakin giat mengabarkan Injil, sehingga banyak orang yang
bertobat. Suatu hari seluruh penduduk desa diundang untuk menghadiri pertemuan
warga. Di hadapan semua orang, seorang ayah dan seluruh keluarganya
diperintahkan untuk menyangkali iman mereka. Tetapi mereka berkata: “Saya sudah
memutuskan untuk mengikut Yesus. Tidak akan berpaling, tidak akan berpaling (I have decided to follow Jesus. Not turning
back, not turning back).” Dan “Salib di depanku, dunia di belakangku. Tidak
akan berpaling, tidak akan berpaling (The
cross before me, the world behind me. No turning back, no turning back).”
Hal
apakah yang membuat Yesus Kristus ini layak untuk kita mati bagi-Nya? Dengan
tertegun, pemimpin itu jatuh tersungkur ke tanah. Dia telah melihat begitu
banyak kematian di hidupnya, namun tidak pernah yang sedemikian rupa. Hanya ada
satu pilihan. Dia, dan seluruh desa juga mengikut Yesus.
Ketika
berbicara mengenai hal mengikut Yesus, kita dapat begitu tergoda untuk membuat
segala sesuatunya menjadi rumit, Dimana ketika semua diawali dengan Kristus,
maka semunya menjadi cukup.
Rumusannya
sebagai berikut:
Kristus+gereja=cukup
Kristus+teman=cukup
Kristus+pelayanan=cukup
Kebenaran
yang mengubahkan kehidupan, Kristus saja cukup. Orang terkadang membicarakan
rahasia sukses kehidupan, tetapi sesungguhnya bukan rahasia sama sekali.
Misionaris
dari Wales berkulit putih, yang menyebarkan Injil ke India yang dipaksa
menyerahkan nyawanya, telah menemukan bahwa saat kita bergantung kepada Kristus
dan Kristus saja, kehidupan ini semuanya menjadi masuk akal. Kristus saja
cukup. Jika kita hidup hari ini dan besok dengan tiga kata tersebut terbakar
dalam hati, bagaimana mungkin dunia tidak akan dapat diubahkan?
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah menulis komentar yang positif.