Populasi
penderita diabetes di Indonesia setiap tahun semakin meningkat. Bahkan menurut
beberapa sumber, penyakit diabetes di Indonesia masuk ke dalam peringkat 10
besar. Selain itu penderita diabetes kini tidak hanya diderita oleh usia lanjut,
mereka yang masih berusia muda pun tak jarang telah menderita penyakit ini.
Diabetes
sendiri terjadi karena kurangnya aktivitas fisik, kurangnya mengkonsumsi
makanan berserat, gaya hidup yang buruk seperti merokok dan mengkonsumsi alkohol,
obesitas, dan dapat terjadi karena faktor keturunan. Oleh sebab itu, dalam
dunia medis terdapat obat-obatan yang digunakan untuk menurunkan kadar gula
darah atau kekurangan hormon insulin dalam tubuh. Obat-obat tersebut sering
dikenal dengan sebutan anti diabetika.
Pengertian
insulin
Insulin
adalah hormon yang diproduksi oleh pulau langerhans di pankreas yang berfungsi
mengatur metabolisme karbohidrat dan tingkat gula darah dalam tubuh. Insulin
sendiri tidak dapat diberikan secara peroral (ditelan) karena dapat terurai
oleh asam lambung.
Jenis-jenis
penyakit diabetes
1.
Tipe
I
Disebabkan
ketidakmampuan tubuh memproduksi insulin karena sel-sel dalam pankreas
mengalami kerusakan. Biasanya penderita diabetes tipe satu berusia di bawah 40
tahun terutama pada masa remaja.
2.
Tipe
II
Disebabkan karena pola makan dan
gaya hidup, obesitas, kurangnya aktivitas fisik, dan tubuh mengalami resistensi
insulin. Penderita diabetes tipe dua merupakan jenis diabetes yang paling
banyak dijumpai di masyarakat.
Pengobatan diabetes
Pengobatan diabetes dapat
dilakukan dengan cara diet karbohidrat, mengurangi kegemukan, dan olahraga
teratur. Namun, keseimbangan gula darah terhadap penderita diabetes terkadang
tidak dapat dijaga dengan baik hanya dengan melakukan hal tersebut. Sehingga
dibutuhkan obat-obatan untuk mengontrolnya, bahkan harus menggunakan insulin.
Penggolongan obat anti diabetika
1.
Obat
Oral Anti Diabetes (OAD)
a.
Turunan
sulfonylurea
Golongan
obat di mana hanya berkhasiat bila tubuh masih dapat memproduksi insulin
walaupun dalam jumlah yang sedikit dan hanya diberikan pada penderita diabetes
tipe II dan tidak tidak diberikan kepada penderita diabetes tipe I maupun
wanita hamil.
Efek
samping dari golongan obat ini adalah hilang selera makan, mual, gejala anemia,
hipoglikemia, leucopenia, dan tromositopenia.
Contoh
obat : tolbutamid, klorpropamid, glibenklamid, dan glikuidon.
b.
Turunan
biguanida
Dari
senyawa ini hanya metformin yang masih tersedia. Hal itu disebabkan karena
golongan ini dapat menimbulkan laktasidosis yang menyebabkan kematian terutama
pada pasien gangguan ginjal. Metformin sendiri digunakan pada penderita
diabetes dewasa yang tidak tergolong dengan tindakan diet dan alergi terhadap
golongan sulfonylurea.
2.
Insulin
Bagi penderita
diabetes tipe I, insulin adalah sebuah keharusan. Sedangkan pada penderita
diabetes tipe II juga dibutuhkan bila diet dan penggunaan obat secara oral
tidak cukup. Insulin sendiri terdapat tiga macam, yaitu :
a.
Insulin
kerja cepat
Insulin
ini bekerja cepat dan durasi pendek. Contoh : novorapid
b.
Insulin
kerja panjang
Insulin
ini bekerja sampai dengan 24 jam. Contoh : levemir
c.
Insulin
campuran
Insulin
ini bekerja cepat dan durasi panjang. Contoh : novomix 30
Ditulis oleh: Hana Noveria
Asisten Apoteker di Bagian Instalasi Farmasi-Rumah Sakit Panti Nugroho
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah menulis komentar yang positif.