Tuesday, 25 August 2015

Anti Diabetika



Populasi penderita diabetes di Indonesia setiap tahun semakin meningkat. Bahkan menurut beberapa sumber, penyakit diabetes di Indonesia masuk ke dalam peringkat 10 besar. Selain itu penderita diabetes kini tidak hanya diderita oleh usia lanjut, mereka yang masih berusia muda pun tak jarang telah menderita penyakit ini.

Diabetes sendiri terjadi karena kurangnya aktivitas fisik, kurangnya mengkonsumsi makanan berserat, gaya hidup yang buruk seperti merokok dan mengkonsumsi alkohol, obesitas, dan dapat terjadi karena faktor keturunan. Oleh sebab itu, dalam dunia medis terdapat obat-obatan yang digunakan untuk menurunkan kadar gula darah atau kekurangan hormon insulin dalam tubuh. Obat-obat tersebut sering dikenal dengan sebutan anti diabetika.

Pengertian insulin
Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pulau langerhans di pankreas yang berfungsi mengatur metabolisme karbohidrat dan tingkat gula darah dalam tubuh. Insulin sendiri tidak dapat diberikan secara peroral (ditelan) karena dapat terurai oleh asam lambung.

Jenis-jenis penyakit diabetes

1.      Tipe I
Disebabkan ketidakmampuan tubuh memproduksi insulin karena sel-sel dalam pankreas mengalami kerusakan. Biasanya penderita diabetes tipe satu berusia di bawah 40 tahun terutama pada masa remaja.

2.      Tipe II
Disebabkan karena pola makan dan gaya hidup, obesitas, kurangnya aktivitas fisik, dan tubuh mengalami resistensi insulin. Penderita diabetes tipe dua merupakan jenis diabetes yang paling banyak dijumpai di masyarakat.
Pengobatan diabetes
Pengobatan diabetes dapat dilakukan dengan cara diet karbohidrat, mengurangi kegemukan, dan olahraga teratur. Namun, keseimbangan gula darah terhadap penderita diabetes terkadang tidak dapat dijaga dengan baik hanya dengan melakukan hal tersebut. Sehingga dibutuhkan obat-obatan untuk mengontrolnya, bahkan harus menggunakan insulin.

Penggolongan obat anti diabetika

1.      Obat Oral Anti Diabetes (OAD)

a.       Turunan sulfonylurea
Golongan obat di mana hanya berkhasiat bila tubuh masih dapat memproduksi insulin walaupun dalam jumlah yang sedikit dan hanya diberikan pada penderita diabetes tipe II dan tidak tidak diberikan kepada penderita diabetes tipe I maupun wanita hamil.
Efek samping dari golongan obat ini adalah hilang selera makan, mual, gejala anemia, hipoglikemia, leucopenia, dan tromositopenia.
Contoh obat : tolbutamid, klorpropamid, glibenklamid, dan glikuidon.

b.      Turunan biguanida
Dari senyawa ini hanya metformin yang masih tersedia. Hal itu disebabkan karena golongan ini dapat menimbulkan laktasidosis yang menyebabkan kematian terutama pada pasien gangguan ginjal. Metformin sendiri digunakan pada penderita diabetes dewasa yang tidak tergolong dengan tindakan diet dan alergi terhadap golongan sulfonylurea.

2.      Insulin
Bagi penderita diabetes tipe I, insulin adalah sebuah keharusan. Sedangkan pada penderita diabetes tipe II juga dibutuhkan bila diet dan penggunaan obat secara oral tidak cukup. Insulin sendiri terdapat tiga macam, yaitu :
a.       Insulin kerja cepat
Insulin ini bekerja cepat dan durasi pendek. Contoh : novorapid
b.      Insulin kerja panjang
Insulin ini bekerja sampai dengan 24 jam. Contoh : levemir
c.       Insulin campuran
Insulin ini bekerja cepat dan durasi panjang. Contoh : novomix 30


Ditulis oleh: Hana Noveria 
Asisten Apoteker di Bagian Instalasi Farmasi-Rumah Sakit Panti Nugroho

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah menulis komentar yang positif.