Monday, 10 August 2015

Cinta yang Patah

Ditulis oleh: Pnt. Drs. Kornelius Setiawan
Efesus 4:29-32

Ada banyak jenis cinta yang ada di dunia ini, dan ada banyak pula alasan untuk mencintai. Ada beberapa jenis cinta yamg berlaku di antara kita, yaitu :

1. Cinta Eros: cinta antara sepasang kekasih atau antara pria dan wanita. Cinta eros hanya berlaku bagi pria dan wanita, tidak berlaku dalam hubungan sesama jenis yang mulai marak terjadi dilakangan masyarakat modern saat ini.
2. Cinta Storge: cinta didalam keluarga baik itu antara ayah, ibu, kakak dan adik, cinta diantara hubungan darah dalam suatu ikatan keluarga, cinta ini adalah cinta yang pertama kali dikenal semua org, sebelum mengenal cinta yang lain.
3. Cinta Philia: cinta dalam persahabatan baik itu persahabatan di masa kecil bahkan setalah dewasa. Cinta antara beberapa orang yang menjadi penyatu dari beberapa perbedaan atau karena persamaan diantara mereka, dimana meraka mengasihi orang lain (sesama) seperti mengasihi diri sendiri. Contoh dalam Alkitab adalah persahabatan Daud dan Yonathan (1 Sam 18: 1).
4. Cinta Agape:  Cinta Tuhan buat semua orang (Yoh. 3:16). Cinta yang berkorban, cinta yang walaupun. Cinta ini dibuktikan melalui pengorbanan Kristus di kayu salib untuk menebus dosa kita, karena Ia mengasihi kita manusia.

Alkitab mencatat banyak kisah cinta yang sangat mengharukan atau bahkan cinta yang berujung tragis sekalipun. Banyak pelajaran tentang cinta yang bisa diambil dari setiap kisah cinta dalam alkitab. Tetapi Alkitab juga mencatat suatu saat cinta yang sangat mempengaruhi perasaan manusia akan menjadi dingin. Pada akhir zaman cinta akan menjadi dingin baik itu disadari ataupun tidak, karena semua fokus kita sudah teralihkan dengan berbagai-bagai masalah, dan beban yg sedang kita hadapi. Setiap orang akan mementingkan dirinya sendiri, lupa akan sesamanya. Semau yang kita kejar adalah bgaimana memenuhi kbutuhan pribadi kita diatas sgalanya.  Hanya ada satu cinta yang tidak akan berubah dari dulu sampai akhir sgala kesudahan, yaitu cinta Agape (cinta Tuhan kepada semua ciptaannya), cinta ini diberikan dengan cuma-cuma. Cinta yang dasar dari smua cinta yg ada didunia. Saat kita dalam hub. Diakhir zaman semua cinta mula-mula akan dirusak oleh keinginan daging dan semua masalah yang kita hadapi. Semua cinta akan didasari karena alasan  dan berakhir dengan kaget, kecewa, kepahitan dan kabur.seseorang harus menjadi sahabat dalam segala hal sepeti dalam Amsal 17:17 mengatakan bahwa seorang sahabat menaruh kasih sepanjang waktu dan menjadi seorang sahabat dalam kesusahan, bagaimana kita dapat menjaga dan memiliki kasih yang seperti itu? Dengan menjaga hubungan yang intim antara kita dengan Tuhan, maka kita dapat mangasihi orang lain alkitab mencatat jika kita mangasihi Tuhan maka kita juga akan mengasihi orang lain. Jika kita mengasihi Tuhan tetapi tidak mengasihi sesama maka semua yg kita katakan adalah dusta belaka. 1 Yoh. 4:11 mengatakan bahwa karena Allah telah lebih dahulu mengasih kita, maka kita juga harus mengasihi orang lain seperti kasih Allah yang diberikanNya kepada kita, seperti dua mata uang yang tidak pernah bisa dipisahkan, kedua sisinya sama-sama penting, dan tanpa bagian yang satunya maka uang itu tidak akan berarti apa-apa. Demikianlah Allah mengasihi kita.
Matius 22:39 mengatakan bahwa kita harus mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri. Yayasan Carnegie mendapati bahwa agar dapat meraih keberhasilan dalam bekerja, kemampuan membangun hubungan lebih penting daripada pengetahuan. Penelitian ulang untuk yayasan itu menunjukkan bahwa hanya 15 persen dari kesuksesan seseorang ditentukan oleh pengetahuan dan keterampilan teknis tentang pekerjaannya. 85 persen lagi ditentukan sikap pribadi dan kemampuan berhubungan dengan orang lain. Alkitab memerintahkan kita untuk ramah terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kita (Efesus 4:32). Sesungguhnya, Alkitab menyatakan agar kita mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri. Sesama kita bukan hanya orang yang tinggal atau bekerja di dekat kita, tetapi setiap orang yang kita temui dalam perjalanan hidup kita, terutama mereka yang membutuhkan pertolongan. Jadi bersikap sopan, perhatian dan peduli kepada sesama adalah prinsip rohani yang mendasar. Itu juga merupakan pedoman yang terpenting dalam mendapatkan hubungan yang menyenangkan dan membahagiakan. Sesungguhnya, hal itu pun merupakan kunci emas meraih keberhasilan kerja.

Tujuan kita meneladani semangat Kristus untuk mengasihi sesama, semata-mata didasari  oleh keinginan untuk taat kepada Allah dan bukan hanya keinginan untuk berhasil dalam pekerjaan. Lebih dari itu, tugas utama kita sebagai orang percaya adalah untuk mewujudkan dan mempraktikan karakter yang mengasihi sesama seperti Tuhan Yesus. Mereka yang mengasihi Allah pasti mengasihi sesamanya. 

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah menulis komentar yang positif.