Ditulis oleh: Pnt. Drs. Kornelius Setiawan
Efesus 4:29-32
Ada banyak jenis cinta yang ada di dunia
ini, dan ada banyak pula alasan untuk mencintai. Ada beberapa jenis cinta yamg
berlaku di antara kita, yaitu :
1. Cinta Eros: cinta antara
sepasang kekasih atau antara pria dan wanita. Cinta eros hanya berlaku bagi
pria dan wanita, tidak berlaku dalam hubungan sesama jenis yang mulai marak
terjadi dilakangan masyarakat modern saat ini.
2. Cinta Storge: cinta didalam
keluarga baik itu antara ayah, ibu, kakak dan adik, cinta diantara hubungan
darah dalam suatu ikatan keluarga, cinta ini adalah cinta yang pertama kali
dikenal semua org, sebelum mengenal cinta yang lain.
3. Cinta Philia: cinta dalam
persahabatan baik itu persahabatan di masa kecil bahkan setalah dewasa. Cinta
antara beberapa orang yang menjadi penyatu dari beberapa perbedaan atau karena
persamaan diantara mereka, dimana meraka mengasihi orang lain (sesama) seperti
mengasihi diri sendiri. Contoh dalam Alkitab adalah persahabatan Daud dan
Yonathan (1 Sam 18: 1).
4. Cinta Agape: Cinta Tuhan buat semua orang (Yoh. 3:16).
Cinta yang berkorban, cinta yang walaupun. Cinta ini dibuktikan melalui
pengorbanan Kristus di kayu salib untuk menebus dosa kita, karena Ia mengasihi
kita manusia.
Alkitab mencatat banyak kisah cinta yang
sangat mengharukan atau bahkan cinta yang berujung tragis sekalipun. Banyak
pelajaran tentang cinta yang bisa diambil dari setiap kisah cinta dalam
alkitab. Tetapi Alkitab juga mencatat suatu saat cinta yang sangat mempengaruhi
perasaan manusia akan menjadi dingin. Pada akhir zaman cinta akan menjadi
dingin baik itu disadari ataupun tidak, karena semua fokus kita sudah
teralihkan dengan berbagai-bagai masalah, dan beban yg sedang kita hadapi.
Setiap orang akan mementingkan dirinya sendiri, lupa akan sesamanya. Semau yang
kita kejar adalah bgaimana memenuhi kbutuhan pribadi kita diatas sgalanya. Hanya ada satu cinta yang tidak akan berubah
dari dulu sampai akhir sgala kesudahan, yaitu cinta Agape (cinta Tuhan kepada
semua ciptaannya), cinta ini diberikan dengan cuma-cuma. Cinta yang dasar dari
smua cinta yg ada didunia. Saat kita dalam hub. Diakhir zaman semua cinta
mula-mula akan dirusak oleh keinginan daging dan semua masalah yang kita
hadapi. Semua cinta akan didasari karena alasan
dan berakhir dengan kaget, kecewa, kepahitan dan kabur.seseorang harus
menjadi sahabat dalam segala hal sepeti dalam Amsal 17:17 mengatakan bahwa seorang
sahabat menaruh kasih sepanjang waktu dan menjadi seorang sahabat dalam
kesusahan, bagaimana kita dapat menjaga dan memiliki kasih yang seperti itu? Dengan
menjaga hubungan yang intim antara kita dengan Tuhan, maka kita dapat mangasihi
orang lain alkitab mencatat jika kita mangasihi Tuhan maka kita juga akan
mengasihi orang lain. Jika kita mengasihi Tuhan tetapi tidak mengasihi sesama
maka semua yg kita katakan adalah dusta belaka. 1 Yoh. 4:11 mengatakan bahwa karena
Allah telah lebih dahulu mengasih kita, maka kita juga harus mengasihi orang
lain seperti kasih Allah yang diberikanNya kepada kita, seperti dua mata uang
yang tidak pernah bisa dipisahkan, kedua sisinya sama-sama penting, dan tanpa
bagian yang satunya maka uang itu tidak akan berarti apa-apa. Demikianlah Allah
mengasihi kita.
Matius 22:39 mengatakan bahwa kita harus
mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri. Yayasan Carnegie mendapati
bahwa agar dapat meraih keberhasilan dalam bekerja, kemampuan membangun
hubungan lebih penting daripada pengetahuan. Penelitian ulang untuk yayasan itu
menunjukkan bahwa hanya 15 persen dari kesuksesan seseorang ditentukan oleh
pengetahuan dan keterampilan teknis tentang pekerjaannya. 85 persen lagi
ditentukan sikap pribadi dan kemampuan berhubungan dengan orang lain. Alkitab
memerintahkan kita untuk ramah terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling
mengampuni sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kita (Efesus
4:32). Sesungguhnya, Alkitab menyatakan agar kita mengasihi sesama kita seperti
diri kita sendiri. Sesama kita bukan hanya orang yang tinggal atau bekerja di
dekat kita, tetapi setiap orang yang kita temui dalam perjalanan hidup kita,
terutama mereka yang membutuhkan pertolongan. Jadi bersikap sopan, perhatian
dan peduli kepada sesama adalah prinsip rohani yang mendasar. Itu juga
merupakan pedoman yang terpenting dalam mendapatkan hubungan yang menyenangkan
dan membahagiakan. Sesungguhnya, hal itu pun merupakan kunci emas meraih
keberhasilan kerja.
Tujuan kita meneladani semangat Kristus
untuk mengasihi sesama, semata-mata didasari
oleh keinginan untuk taat kepada Allah dan bukan hanya keinginan untuk
berhasil dalam pekerjaan. Lebih dari itu, tugas utama kita sebagai orang
percaya adalah untuk mewujudkan dan mempraktikan karakter yang mengasihi sesama
seperti Tuhan Yesus. Mereka yang mengasihi Allah pasti mengasihi sesamanya.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah menulis komentar yang positif.