Ditulis oleh: Pdt. Jusuf Soewandi
“Damai sejahtera
Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang
Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah
dan gentar hatimu.” (Yohanes 14:27)
Apa yang bisa dunia
berikan kepada kita? Dunia mungkin bisa memberi kita segalanya, memberi kita
kekayaan, kenikmatan, rasa puas, ketenaran, jabatan, dan lain-lain. Tetapi ada
hal yang tidak akan pernah dapat diberikan oleh dunia, Tuhan Yesus berkata bahwa
Ia meninggalkan sesuatu yang tidak dapat diberikan oleh dunia yaitu damai
sejahtera.
Apa damai sejahtera?
Suatu saat dua pelukis
yang sedang berlomba untuk melukiskan damai sejahtera. Pelukis pertam
melukiskan danau yang indah tanpa badai atau angin. Sedangkan pelukis kedua
melukiskan tentang laut yang bergelora dengan ombak yang ganas, namun di tengah-tengah ombak itu ada 2 ekor burung
merpati berdiri bercengkrama di atas kayu yang terapung di atasnya. Manakah damai
sejahtera menurut kedua lukisan itu? Ya, pasti lukisan kedua. Damai sejahtera
bukan berbicara tanpa masalah atau halangan dalam hidup. Tetapi damai sejahtera
berbicara ketika kita ada dalam situasi yang buruk sekalipun kita tetap
merasakan ketenangan dalam Tuhan. Oleh karena itu, Tuhan Yesus berkata bahwa
damai sejahtera bukan dari dunia ini, dunia tidak memiliki damai sejahtera.
Damai sejahtera bukan produk atau lahir dari dunia atau apa yang dibuat oleh
usaha kita.
Damai sejahtera adalah
karya Allah yang ditinggalkan Tuhan Yesus kepada kita. Galatia 5:22 menjelaskan
bahwa Damai Sejahtera adalah buah yang dihasilkan oleh Roh Kudus. Damai
sejahtera tidak dipengaruhi oleh situasi dan keadaan. Bagaimana dengan kondisi
Tuhan Yesus ketika berada di kayu salib? Dia sendiri tanpa ada dukungan
orang-orang yang pernah ditolong-Nya, atau mereka yang menerima mujizat dari
Tuhan, bahkan dari murid-murid-Nya. Apakah Tuhan Yesus tetap mengalami damai
sejahtera? Saya yakin Tuhan Yesus mengalami damai sejahtera sebab Dialah sang
dami sejahtera itu. Dan hal ini juga dibukitikan dengan Tuhan Yesus masih mampu
mengampuni orang-orang yang menghukum-Nya.
1.
Damai sejahtera timbul dari kebenaran
Dimana
ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah
ketenangan dan ketentraman untuk selama-lamanya. (Yesaya 32:17)
Damai
sejahtera dihasilkan oleh kebenaran yang kita dapat melalui korban Kristus di
kayu salib. Damai sejahtera juga mendatangkan ketentraman. Ketentraman adalah
kecukupan dari semua yang kita butuhkan. Damai sejahtera yang diberikan Tuhan
kepada kita lebih dari semua harta benda, nama besar kita, dan lain sebagainya.
Ketika damai sejahtera itu memimpin kita untuk menerima berkat yang disediakan
Tuhan bagi kita.
2.
Damai sejahtera mendatangkan kebahagiaan
Sekiranya
engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti
sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti
gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti. (Yesaya 48:18)
3.
Damai sejahtera memiliki fungsi menuntun
kita
“Damai
sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu
dalam Kristus Yesus” (Filipi 4:7)
Kata
akal memiliki arti kecerdasan intelektual kita, kecerdasannya kita, pengalam,
pengetahuan kita. Damai sejahtera melampaui pikiran kita, itulah sebabnya damai
sejahtera menuntun atau memimpin kita.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah menulis komentar yang positif.