Saturday, 15 August 2015

Damai Sejahtera

Ditulis oleh: Pdt. Jusuf Soewandi


“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” (Yohanes 14:27)

Apa yang bisa dunia berikan kepada kita? Dunia mungkin bisa memberi kita segalanya, memberi kita kekayaan, kenikmatan, rasa puas, ketenaran, jabatan, dan lain-lain. Tetapi ada hal yang tidak akan pernah dapat diberikan oleh dunia, Tuhan Yesus berkata bahwa Ia meninggalkan sesuatu yang tidak dapat diberikan oleh dunia yaitu damai sejahtera.
Apa damai sejahtera?
Suatu saat dua pelukis yang sedang berlomba untuk melukiskan damai sejahtera. Pelukis pertam melukiskan danau yang indah tanpa badai atau angin. Sedangkan pelukis kedua melukiskan tentang laut yang bergelora dengan ombak yang ganas, namun  di tengah-tengah ombak itu ada 2 ekor burung merpati berdiri bercengkrama di atas kayu yang terapung di atasnya. Manakah damai sejahtera menurut kedua lukisan itu? Ya, pasti lukisan kedua. Damai sejahtera bukan berbicara tanpa masalah atau halangan dalam hidup. Tetapi damai sejahtera berbicara ketika kita ada dalam situasi yang buruk sekalipun kita tetap merasakan ketenangan dalam Tuhan. Oleh karena itu, Tuhan Yesus berkata bahwa damai sejahtera bukan dari dunia ini, dunia tidak memiliki damai sejahtera. Damai sejahtera bukan produk atau lahir dari dunia atau apa yang dibuat oleh usaha kita.
Damai sejahtera adalah karya Allah yang ditinggalkan Tuhan Yesus kepada kita. Galatia 5:22 menjelaskan bahwa Damai Sejahtera adalah buah yang dihasilkan oleh Roh Kudus. Damai sejahtera tidak dipengaruhi oleh situasi dan keadaan. Bagaimana dengan kondisi Tuhan Yesus ketika berada di kayu salib? Dia sendiri tanpa ada dukungan orang-orang yang pernah ditolong-Nya, atau mereka yang menerima mujizat dari Tuhan, bahkan dari murid-murid-Nya. Apakah Tuhan Yesus tetap mengalami damai sejahtera? Saya yakin Tuhan Yesus mengalami damai sejahtera sebab Dialah sang dami sejahtera itu. Dan hal ini juga dibukitikan dengan Tuhan Yesus masih mampu mengampuni orang-orang yang menghukum-Nya.

1.      Damai sejahtera timbul dari kebenaran
Dimana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketentraman untuk selama-lamanya. (Yesaya 32:17)
Damai sejahtera dihasilkan oleh kebenaran yang kita dapat melalui korban Kristus di kayu salib. Damai sejahtera juga mendatangkan ketentraman. Ketentraman adalah kecukupan dari semua yang kita butuhkan. Damai sejahtera yang diberikan Tuhan kepada kita lebih dari semua harta benda, nama besar kita, dan lain sebagainya. Ketika damai sejahtera itu memimpin kita untuk menerima berkat yang disediakan Tuhan bagi kita.

2.      Damai sejahtera  mendatangkan kebahagiaan
Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti. (Yesaya 48:18)

3.      Damai sejahtera memiliki fungsi menuntun kita
“Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus” (Filipi 4:7)

Kata akal memiliki arti kecerdasan intelektual kita, kecerdasannya kita, pengalam, pengetahuan kita. Damai sejahtera melampaui pikiran kita, itulah sebabnya damai sejahtera menuntun atau memimpin kita.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah menulis komentar yang positif.