Thursday, 13 August 2015

My Home

Ditulis oleh: Pdm. Maria Ong, S.Th


"Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja" (3 Yohanes 1:2)

Manusia adalah makluk Trikotomi  (1 Tes 5:23) :
-    Tubuh (Soma) : bagian dari manusia yang sadar akan reaksi dari luar.
-    Jiwa (Psuche) : adalah bagian dari manusia yang sadar akan dirinya.
                        Fungsi dari  jiwa : Pikiran (Akal), Kehendak dan Perasaan.
-    Roh (Pnuma)=Nafas Allah : adalah bagian dari manusia yang sadar adanya   ALLAH.

Banyak orang menjaga tubuh mereka dengan banyak hal agar tetap sehat, tapi mereka masih bisa juga terkena penyakit. Mengapa? Karena penyakit bukan hanya disebabkan oleh faktor luar saja tetapi juga faktor dalam. Ada banyak penyakit yang pemicunya adalah dari pikiran, sakit hati, dll. Oleh sebab itu Alkitab mengatakan biar tubuh kita baik-baik sama seperti jiwa kita baik-baik. Jika jiwa dan Roh kita baik-baik maka tubuh kita juga akan baik-baik. Bukan apa yang dari luar kedalam tetapi apa yang dari dalam keluar. Itulah sebabnya Amsal 17:22 mengatakan “Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.”

Pertanyaannya adalah bagaimana agar jiwa dan roh kita baik-baik ? Kejadian 2:7 “Ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya, demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.” Sebelum Allah menghembuskan nafas hidup-Nya manusia itu mati, nafas Allah yang menghidupkan manusia. Jadi Roh dan jiwa kita adalah dari Allah. Pasti kita pernah mendengar istilah “Home sweet home”. Tubuh kita memiliki home sweet home. Sebagus-bagusnya rumah orang atau hotel pasti tidak akan senyaman kamar atau rumah kita sendiri, walaupun rumah atau kamar kita sederhana saja. Mengapa? Karena rumah kita adalah home sweet home bagi tubuh kita. Kalau tubuh Home sweet home bagi Roh dan jiwa kita adalah ALLAH. Itulah mengapa Pemazmur berulang-ulang dalam keadaan tertekan menghatakan kepada jiwanya hal seperti ini “Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!” (Mazmur 42:6, 12 dan 43:5). Karena Pemazmur tahu bahwa “Home Sweet Home” bagi jiwanya hanya Allah sumber nafas hidup itu. Saat saya sakit dan ada dalam kondisi yang tidak mengenakkan buat tubuh saya, saya belajar untuk memperkatakan seperti yang Pemazmur katakan. Dan perubahan demi perubahan terjadi, bahkan saya percaya kesembuhan pasti terjadi buat tubuh saya.

Menjadikan Tuhan ‘Home sweet home’ sesuai dengan Matius 11:28-30:

1. Datang pada Yesus (ayat 28)
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” Datang pada Tuhan artinya selalu mengandalkan Tuhan dan memiliki hidup yang senantiasa menyembah Tuhan. Menyembah bukan berbicara tentang lagu pelan, cara, dll. Menyembah adalah Roh yang senantiasa terhubung dengan Tuhan. Saat kita memiliki kehidupan penyembahan, jiwa kita menemukan home sweet homenya.
                                                        
2. Pasanglah Kuk Tuhan (ayat 29-30)
“Pikullah kuk yang Kupasang dan ... Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan." Kuk berbicara tentang kendali atau pemerintah atas kehidupan kita. Pasang kuk Tuhan artinya hidup kita senantiasa ada dalam kendali dan kehendak Tuhan agar jiwa kita mendapatkan home sweet homenya. Mengapa kuk kita berat? Karena yang kita pikul bukan kuk dari Tuhan tapi kuk kita sendiri. Apakah itu? kebencian kita, sakit hati, marah, kecewa, dan lain sebagainya. Tapi saat kita mau memikul kuk Tuhan artinya mau senantiasa dipimpin dan berjalan dengan Tuhan, jiwa kita pasti mendapat kelegaan.
                                                      
3. Belajar dari Tuhan (ayat 29)
“Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.” Murid adalah seorang yang melihat, mendengar dan melakukan apa yang diajarkan gurunya. Tuhan Yesus adalah Guru Agung. Biarlah hidup kita meneladani Tuhan Yesus. Apakah Tuhan Yesus pernah mengalami masa-masa yang berat bagi jiwa dan Roh-Nya? Matius 26:37-38 menuliskan sampai keringatnya seperti darah. Apakah Dia pernah disakiti? Tuhan Yesus dikhianati oleh orang-orang terdekat-Nya. Tetapi dalam segala perkara Tuhan Yesus selalu datang kepada Bapa dan dipimpin oleh kehendak Bapa. Saat kita meneladani Tuhan Yesus jiwa kita akan baik-baik saja. 

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah menulis komentar yang positif.