Ditulis oleh: Pdm. Maria Ong, S.Th
"Saudaraku yang
kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala
sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja" (3 Yohanes 1:2)
Manusia adalah makluk Trikotomi (1 Tes 5:23) :
- Tubuh (Soma) : bagian dari manusia yang sadar akan reaksi dari luar.
- Jiwa (Psuche) : adalah bagian dari manusia yang sadar akan dirinya.
Fungsi dari jiwa : Pikiran (Akal), Kehendak dan Perasaan.
- Roh (Pnuma)=Nafas Allah : adalah bagian dari manusia yang sadar adanya ALLAH.
Banyak orang menjaga tubuh mereka dengan banyak hal agar tetap sehat,
tapi mereka masih bisa juga terkena penyakit. Mengapa? Karena penyakit bukan
hanya disebabkan oleh faktor luar saja tetapi juga faktor dalam. Ada banyak
penyakit yang pemicunya adalah dari pikiran, sakit hati, dll. Oleh sebab itu
Alkitab mengatakan biar tubuh kita baik-baik sama seperti jiwa kita baik-baik. Jika
jiwa dan Roh kita baik-baik maka tubuh kita juga akan baik-baik. Bukan apa yang
dari luar kedalam tetapi apa yang dari dalam keluar. Itulah sebabnya Amsal 17:22 mengatakan
“Hati yang gembira adalah
obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.”
Pertanyaannya adalah bagaimana agar jiwa dan roh kita baik-baik ? Kejadian 2:7 “Ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia
itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya,
demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.” Sebelum Allah
menghembuskan nafas hidup-Nya manusia itu mati, nafas Allah yang menghidupkan
manusia. Jadi Roh dan jiwa kita adalah dari Allah. Pasti kita pernah mendengar
istilah “Home sweet home”. Tubuh kita memiliki home sweet home.
Sebagus-bagusnya rumah orang atau hotel pasti tidak akan senyaman kamar atau
rumah kita sendiri, walaupun rumah atau kamar kita sederhana saja. Mengapa?
Karena rumah kita adalah home sweet home bagi tubuh kita. Kalau tubuh Home
sweet home bagi Roh dan jiwa kita adalah ALLAH. Itulah mengapa Pemazmur
berulang-ulang dalam keadaan tertekan menghatakan kepada jiwanya hal seperti
ini “Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku?
Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku
dan Allahku!” (Mazmur 42:6, 12 dan 43:5). Karena Pemazmur tahu bahwa “Home
Sweet Home” bagi jiwanya hanya Allah sumber nafas hidup itu. Saat saya sakit
dan ada dalam kondisi yang tidak mengenakkan buat tubuh saya, saya belajar
untuk memperkatakan seperti yang Pemazmur katakan. Dan perubahan demi perubahan
terjadi, bahkan saya percaya kesembuhan pasti terjadi buat tubuh saya.
Menjadikan Tuhan
‘Home sweet home’ sesuai dengan Matius 11:28-30:
1. Datang pada
Yesus (ayat 28)
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan
berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” Datang pada Tuhan artinya
selalu mengandalkan Tuhan dan memiliki hidup yang senantiasa menyembah Tuhan. Menyembah bukan berbicara tentang lagu pelan,
cara, dll. Menyembah adalah Roh
yang senantiasa terhubung dengan Tuhan. Saat kita memiliki kehidupan
penyembahan, jiwa kita menemukan home sweet homenya.
2. Pasanglah Kuk
Tuhan (ayat 29-30)
“Pikullah kuk yang Kupasang dan ... Sebab kuk yang
Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan." Kuk berbicara tentang kendali atau pemerintah atas kehidupan kita.
Pasang kuk Tuhan artinya hidup kita
senantiasa ada dalam kendali dan kehendak Tuhan agar jiwa kita mendapatkan home
sweet homenya. Mengapa kuk kita berat? Karena yang kita pikul bukan kuk dari
Tuhan tapi kuk kita sendiri. Apakah itu? kebencian kita, sakit hati, marah,
kecewa, dan lain sebagainya. Tapi saat kita mau memikul kuk Tuhan
artinya mau senantiasa dipimpin dan
berjalan dengan Tuhan, jiwa kita pasti mendapat kelegaan.
3. Belajar dari
Tuhan (ayat 29)
“Pikullah
kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah
hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.” Murid
adalah seorang yang melihat, mendengar dan melakukan apa yang diajarkan
gurunya. Tuhan Yesus adalah Guru Agung. Biarlah hidup kita meneladani Tuhan
Yesus.
Apakah Tuhan Yesus pernah mengalami
masa-masa yang berat bagi jiwa dan Roh-Nya? Matius 26:37-38 menuliskan sampai
keringatnya seperti darah. Apakah
Dia pernah disakiti? Tuhan Yesus dikhianati oleh orang-orang terdekat-Nya.
Tetapi dalam segala perkara Tuhan Yesus selalu datang kepada Bapa dan dipimpin
oleh kehendak Bapa. Saat kita meneladani Tuhan Yesus jiwa kita akan baik-baik
saja.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah menulis komentar yang positif.