Kuda Liar (Mazmur 32)
Terkadang Tuhan mengizinkan kita seperti seekor kuda liar yang dipaksa untuk masuk sungai persoalan yang deras. Mungkin hal itu membuat kita panik, lelah dan takut. Namun, itulah cara untuk menyadarkan bahwa kekuatan kita sesungguhnya tidak seberapa dan sangat terbatas. Tujuan Tuhan bukan untuk membuat kita menderita, tetapi Ia mau mengajar dan menunjukkan kepada kita jalan yang harus kita tempuh.
Selasa, 22 September 2015
Allah di Pihak Kita (Yehezkiel 38-39)
Merupakan suatu hal yang umum bila umat Tuhan sepanjang masa harus menghadapi berbagai persoalan besar. Walaupun permasalahan yang harus kita hadapi kadang-kadang terasa terlalu berat, kita tidak perlu takut. Bila Allah di pihak kita, permasalahan seberat apa pun pasti akan sanggup kita hadapi. Tetaplah pegang keyakinan bahwa Allah pasti menyertai kita dalam menghadapi setiap persoalan!
Rabu, 23 September 2015
Berdoa dan Bekerja (Nehemia 4:1-23)
Menghadapi berbagai macam masalah dalam hidup ini, mari kita datang kepada Tuhan. Sampaikan kekuatiran kita kepada-Nya dalam doa, serta percaya bahwa Tuhan pasti akan menolong kita. Namun sementara itu, kita harus memikirkan cara yang terbaik dan berusaha untuk mengatasinya. Tidak hanya berdoa, melainkan kita harus bekerja! "Berdoa dan bekerja" merupakan dua hal yang harus dilakukan secara bersama-sama.
Kamis, 24 September 2015
Bayangan dari Korban Kristus (Yehezkiel 43:13-44:3)
Kita harus rela berkorban untuk kepentingan Kerajaan Allah. Pengorbanan yang perlu kita lakukan bukanlah pengorbanan untuk mengatas masalah dosa karena pengorbanan Kristus sudah cukup. Pengorbanan yang harus kita persembahkan kepada Allah adalah kerelaan membayar harga untuk melakukan kehendak Allah. Saat kita tergoda untuk hanya memikirkan diri kita sendiri, ingatlah terhadap apa yang telah Kristus lakukan kepada kita!
Jumat, 25 September 2015
Menjaga Standar Kekudusan (Yehezkiel 44:4-31)
Menjaga Standar Kekudusan (Yehezkiel 44:4-31)
Pada Perjanjian Lama, tugas menjaga kekudusan Allah terutama dibebankan kepada bangsa Israel, sekarang tugas itu merupakan tanggung jawab semua orang uang percaya kepada Yesus Kristus. Sayangnya pada zaman ini, banyak orang berani melayani tanpa mempertahankan standar kekudusan Allah, padahal seharusnya kita bukan hanya melayani melalui keterlibatan dalam ibadah atau upacara gerejawi saja, melainkan kita harus melayani melalui keseluruhan hidup kita.
Sabtu, 26 September 2015
Seperti Ahab dan Daud (1 Raja-Raja 20:35-43)
Tuhan memberi kita kebebasan dalam mengikut Dia secara otentik. Pilihan ada di tangan kita: kembali ke jalan benar atau tetap berada di jalan yang salah. Karena itulah pelajaran Ahab menjadi penting, agar kita sadar bahwa Tuhan bisa menolong siapa saja, bahkan mereka yang memberontak kepada-Nya. Namun bagi anak-anak-Nya, faktor yang membedakan kita adalah bagaimana kita sendiri merespon campur tangan Tuhan: Apakah kita seperti Ahab atau Daud?
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah menulis komentar yang positif.