Kebenaran atau Kenyamanan? (1 Raja-raja 22:1-8)
Kita hidup dalam situasi dimana kesadaran beragama ada dimana-mana. Di atas
kertas, setiap orang percaya Tuhan. Namun, benarkah sikap kita sejalan dengan
kepercayaan kita? Ahab pun percaya kepada Tuhan, dia bisa menunjukan penyesalan
sejati. Namun bila dia tidak bisa mempersilahkan Tuhan menjadi tuan atas
hidupnya. Bagaimana sikap kita terhadap Tuhan? Apa kita memilih menghiraukan
apa yang benar atau apa yang nyaman?
Selasa, 06 Oktober 2015
Allah yang Mengatasi Segala allah (Daniel 2)
Judul di atas adalah pengakuan raja Nebukadnezar saat Daniel berhasil
menyingkapkan dan menjelaskan arti mimpi raja (47). Apakah anda sedang
menghadapi krisis kehidupan, seolah jalan buntu sedang menghadang? Jangan
takut! Tirulah Daniel! Ketika krisis datang, ia memohon pertolongan Tuhan.
Nantikanlah Dia, pujilah Dia, sembahlah Dia. Apa yang tak mungkin bagi manusia,
adlah mungkin bagi Alllah. Ia melakukannya dengan cara yang tak pernah
diperkirakan siapa pun.
Rabu, 07 Oktober 2015
Mengenal Suara Tuhan (1 Raja-raja 22:19-40)
Ahab adalah seorang raja besar, tetapi sayangnya ia membuat banyak pilihan
yang salah dalam hidupnya. Kita juga diperhadapkan dengan pilihan-pilihan dakam
hidup kita: memilih pasangan, memilih mengendalikan hasrat diri, memilih untuk
mendengar suara Tuhandalam keseharian hidup. Baiklah kita melatih kepekaan kita
dengan menjalani kehidupan bersama Tuhan, agar momen-momen pelik kehidupan,
ketika kita paling membutuhkannya, kita memiliki kepekaan untuk mengenali yang
mana suara Tuhan.
Kamis, 08 Oktober 2015
Harus Lebih Taat Kepada Allah (Daniel 3)
Sadrakh, Mesakh dan Abednego membayar ketaatan mereka dengan harga yang
sangat mahal. Ketika anda menghadapi situasi yang memaksa Anda menunjukkan
ketaatan kepada-Nya, misalnya bila Anda dipaksa untuk menyangkal iman kepada
Kristus atau dipaksa untuk menyembah allah lain, jangan menghitung untung rugi.
Merupakan konsekuensi logis bahwa ketaatan kepada Tuhan harus dibayar dengan
harga yang sangat mahal agar kita bisa menjadi murid Kristus yang sejati.
Jumat, 09 Oktober 2015
Tempat Utama Bagi Allah (2 Raja-raja 1:1-18)
Elia menyampaikan teguran Allah atas kesalahan Ahazia, yang telah berpaling
dari Allah kepada dewa yang tidak memiliki kuasa apapun, dan itu mengakibatkan
ia harus membayar harga dosa-dosanya, yaitu dengan kematiannya. Sungguh mahal
harga yang harus dibayar Ahazia. Ini menjadi peringatan bagi kita. Allah tidak
ingin diri-Nya digantikan oleh yang lain. Ia selalu menuntut tempat terutama di
dalam hidup kita.
Sabtu, 10 Oktober 2015
Takutkah Kita akan Kematian? (Ibrani 2)
Masalahnya, yang sering terjadi adalah kita masih nyaman dengan kehidupan
kita yang lama sebagai budak iblis, kita tidak nyaman dengan perubahan yang
radikal dari status budak ke status anak, kita sulit menyesuaikan diri. Kita
memang sudah menjadi manusia baru, tetapi harus terus menerus diperbaharui agar
mengerti dengan benar tentang kehendak Tuhan.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah menulis komentar yang positif.