Kesaksian dari Ayu Pramiyastuti-Yogyakarta|
Kesan
awal dan kesan akhir saya dalam membaca artikel ini sungguh berbeda. Kalimat
dan paragraf awal membuat saya sedikit bosan karena kebanyakan hampir sama
dengan kesaksian yang lain, kecelakaan. Namun setelah sampai di pertengahan
paragraf, saya mulai disadarkan dan sedikit ‘disindir’ Tuhan dengan
kalimat-kalimat yang terpampang disana.
Saya tersadar dengan kalimat “HANYA
mereka yang taat dan murni hatinya yang akan masuk dalam kerajaan-Ku”. Disitu saya mulai melihat kembali kehidupan
pelayanan dan kehidupan saya di hari-hari lampau. Sebelumnya, mama pun juga
sudah mengingatkan kepada saya “luruskanlah niat dan hatimu, jangan ada
kebohongan melekat dalam dirimu.” Itu inti yang mama berikan. Jika sudah lebih
dari satu kali, itu bukan merupakan sebuah teguran manusia, bukan? Itu sudah
menjadi teguran yang nyata dan langsung dari Tuhan. Ternyata Tuhan masih peduli
dengan saya. Saya bersyukur karena itu. Lanjut scrolling dan membaca,
saya melihat kalimat ini
“adalah
penting bagi kita orang percaya untuk rendah hati dan selalu membuka diri bagi Tuhan agar Ia mengintropeksi kehidupan kita dan membongkar dosa atau
ketidaksetiaan kita kepada Tuhan. Jangan
ambil resiko menyimpan dosa, Ia datang segera!”
dan kalimat mengerikan selanjutnya adalah …
Atau kita sama sekali tidak memiliki waktu lagi.
Tanpa berpikir panjang, saya langsung berdoa, bertobat, dan
meminta ampun kepada Tuhan karena selama ini hidup saya tidak berkenan
dihadapanNya.
Oh, ya. Saya juga
diingatkan lagi dalam sebuah tulisan yang terpampang dalam kantor papa. Begini
tulisannya:
“
To Whom It May Concern
you call Me the Way,
but you don’t follow Me.
you call Me the Light,
but you don’t see Me.
you call Me the Teacher,
but you don’t listen to Me.
you call Me the Lord,
but you don’t serve Me.
you call Me the Truth,
but you don’t believe in Me.
Don’t be surprised if one day,
I don’t know you.
”
Kita semua memang mengenal tentang
Yesus, percaya bahwa Ia menyertai kita, percaya Dia adalah Allah Tritunggal.
Namun, apakah Yesus mengenal masing-masing pribadi kita? Jika kita tidak melakukan
yang dikehendaki-Nya, tidak melekat di kaki-Nya, mendengar dekat jantung-Nya
dengan menyediakan waktu untuk memuji dan menyembah keagunganNya, bagaimana
mungkin Tuhan dapat mengenal kita? Contohnya, jika tidak mengenal akrab dan
tidak pernah berkomunikasi dengan sahabat kita, saat kita membutuhkan dan
mencarinya, apakah ia mengenal kita?
Salah satu lagi dari banyaknya
kalimat yang saya catat di catatan pribadi saya yang terdapat dalam artikel
yang saya baca,
“
engkau harus mati dahulu. Mati dari kedagingan dan dosa agar Roh Tuhan bisa
memenuhimu. Jika tubuhmu dialiri Roh-Ku, maka aliran-aliran air hidup bisa
mengalir sampai meluap-luap kemudian bisa memberkati orang lain, dan
menghasilkan buah.
Tinggallah
dalam firmanKu, tinggallah di dalam Aku maka Aku akan tinggal di dalam kamu
melalui Roh-Ku.”
Jadi,
inti dari semua ini. Jika kita ingin dikenal oleh Tuhan Yesus, perbanyaklah mengucap
syukur, menyembah dan memuji tentang segala yang Ia berikan dalam hidup kita.
Entah itu baik atau buruk. Bunuhlah keinginan untuk bersungut-sungut. Memang
susah, namun jika kita punya kerinduan untuk melakukannya, pasti akan timbul
damai sejahtera saat melakukan hal itu. Selamat menjalani kehidupan yang lebih
intim lagi dengan Tuhan Yesus, teman-teman. Tuhan Yesus sayang kalian semua J
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah menulis komentar yang positif.