Lagu Theme song FResH
2. Ice breaker
3. Tujuan dan sasaran
Tujuan : Mengajarkan kepada kita agar mengerti bahwa kita Harus hidup sungguh-sungguh seiap hari dengan Tuhan
Sasaran : Mendorong Anggota FResH untuk hidup sungguh-sungguh dengan mengenal Tuhan, mengalami kuasa dan penderitaan, menjadi serupa dengan Tuhan.
4. Menyampaikan bahan
Akhiri penyampaian bahan dengan saling mendoakan satu dengan yang lain
5. Tugas mingguan gembala
5. Tugas mingguan gembala
1. Bawa dalam doa nama-nama anggota FResH Anda agar mengalami pertumbuhan rohani dan memiliki karakter yang senantiasa diasah menjadi seperti Kristus.
2. Doakan jugaa nggota FResH anda yang dalam pergumulan, dll.
3. Pastikan pertumbuhan rohani mereka dan mereka benar-benar melakukan Firman Tuhan dalam hidup mereka melalui kehidupan FResH dan mentoring yang kuat.
4. Adakan kunjungan untuk anggota anda yang tidak dating FResH minggu kemarin karena sakit, dengan alas an atau tanpa alasan.
5. Memotivasi dan mendorong dan menjadi teladan kepada anggota FResH untuk mencari jiwa buat Tuhan.
-----------------------------------------------------------------------------------
KASIH
TIDAK PEMARAH
1 Korintus 13:5b
“...Ia tidak pemarah...”
1 Korintus 13:5b
“...Ia tidak pemarah...”
Bahan Sharing :
1.
Menurut saudara apakah kita diperbolehkan untuk marah? Berikan alasannya
(Bagaimana dengan Tuhan Yesus saat IA marah di Bait Allah?)
2.
Menurut saudara apa bedanya marah dengan pemarah? Lalu bagaimana marah tetapi
tidak melakukan dosa?
Banyak kali orang bertanya boleh tidak kita marah? Tuhan Yesus
pada suatu hari melihat Bait Allah digunakan untuk hal yang tidak tepat juga
marah. Kita boleh marah tetapi tidak boleh berbuat dosa dengan kemarahan kita.
Efesus 4 : 26 "Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa:
janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu." Apa itu marah dan pemarah?
Marah adalah hasil dari keputusan kita karena melihat sesuatu tidak seharusnya
dilakukan. Marah adalah ketika sesuatu yang prinsip dilanggar. Marah adalah
keputusan yang kita ambil untuk memperbaiki orang yang kita kasihi. Pemarah
adalah ketika kita marah tanpa bisa dikendalikan. Pemarah adalah ketika hal-hal
kecil dalam kehidupan kita dapat memicu emosi kita . Pemarah adalah ketika kita
memusatkan emosi kita pada diri sendiri. Pemarah adalah sifat yang gampang atau
mudah marah. Dalam bahasa Yunani “paroxuno” secara harfiah bermakna
“mempertajam dengan cara menggosok di atas permukaan benda, menajamkan,
mengasah, menghasut, menggusarkan”, yaitu suatu perasaan gelisa dalam jiwa
karena kekosongan atau kepahitan yang tertanam sehingga mempenggaruhi emosi
seseorang dan melahirkan sifat pemarah, sinis dan mudah tersinggung.
Kasih tidak pemarah memiliki makna :
1.
Kasih Memampukan Kita Tidak Hidup Untuk Dirinya Sendiri
Orang
yang hidup untuk diri sendiri cenderung akan mudah tersigung, marah saat harga
dirinya atau egonya terusik. Orang yang memiliki kasih tidak akan hidup untuk
dirinya sendiri tetapi untuk Tuhan. Galatia 2:20 “Namun aku hidup, tetapi bukan
lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan
hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam
Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.” Orang
yang dipimpin oleh kasih tidak mudah tersakiti atau tersinggung oleh apapun,
karena pusat hidupnya bukan lagi dirinya sendiri tetapi Kristus.
2.
Kasih Memampukan Kita Tidak Mudah Terprovokasi
Kasih
tidak pemarah juga memiliki makna tidak mudah terprovokasi keadaan atau orang.
Kasih tidak mudah terpancing atau terpenggaruh oleh keadaan dan orang. Tidak
memiliki emosi yang meledak-ledak tanpa berpikir terlebih dahulu, dan tidak
hidup hanya digerakan oleh emosi semata. Kasih akan membuat kita mampu untuk
menjadi tenang, berpikir jernih dalam menghadapi segala sesuatu. Firman Tuhan:
"Karena itu kuasailah dirimu (self-controlled) dan jadilah tenang (clear
minded) supaya kamu dapat berdoa." (1 Petrus 4:7).
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah menulis komentar yang positif.