Masa muda memang masa
yang indah bagi para lajang yang berkelana bersama cinta. Cinta menjadi sesuatu
yang menyenangkan bagi anak muda untuk dirasakan, terutama hal yang dinantikan
adalah mendapat kasih sayang dari lawan jenisnya.
Tak heran, anak muda yang kehilangan rasa cinta dan kasih sayang dari lawan
jenisnya akan merasa sangat kehilangan dan
depresi. Hal ini disebabkan karena adanya perasaan bahwa mereka seharusnya sudah mendapatkan hal tersebut di masa
muda mereka.
Anak muda akan merasa dirinya berharga apabila mereka mendapat kasih sayang dari lawan
jenisnya. Bahkan sebenarnya ada
juga anak muda yang tidak terlalu ngebet untuk
pacaran, tetapi karena teman-temannya sudah punya pacar, hal ini memicu
tindakan anak muda tersebut untuk cepat mencari
pacar. Hal ini dikenal sebagai social
pressure, ini bukan tekanan fisik, tetapi psikis seseorang. Tetapi ada hal
yang harus anda dan saya ingat bahwa kita hidup dipimpin oleh Roh Kudus, bukan
oleh perasaan kita sendiri. Hidup kita ini terdiri dari dua hal, yaitu roh dan
daging. Perasaan kita itu bagian dari kedagingan (secara Alkitabiah disebut kedagingan),
dan Alkitab jelas sekali berkata “Tetapi jika
oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup”, hidup kita
sebagai anak Tuhan harusnya dipimpin oleh Roh Kudus. Di satu titik kita merasa
utuh, disaat itulah Yesus menguasai kehidupan kita melalui Roh Kudus yang Ia
tinggalkan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya.
Utuh berarti ketika seseorang merasa tidak ada
yang kosong dalam hidupnya. Setiap orang adalah utuh di dalam Tuhan, karena ada
Pribadi yang setia mengisi setiap kekosongan yang ada. Ketika seorang anak muda
sangat gencar mencari cinta ataupun sangat depresi kehilangan cinta, maka ia dapat
dipertanyakan keutuhannya. Seorang bayi yang lahir, ia sudah diberi hak untuk
utuh, tetapi lingkungan sekitar tampaknya
mencuri hal tersebut dalam kehidupannya. Contoh konkritnya adalah anak yang
kehilangan kasih sayang dari seorang ibu atau ayah, trauma yang dialami di masa lalu, atau sudah mendapat paradigma
yang menyimpang seperti
adanya batasan usia tertentu seseorang harus memiliki pasangan. Hal-hal tersebut yang merebut keutuhan
kita di dalam Tuhan, sebab mata rohani kita akan
tertutup dan terdominasi oleh hal yang bukan berasal dari Tuhan.
Ketika seorang yang tidak
utuh memulai sebuah hubungan kasih eros di masa mudanya, hal ini perlu untuk diwaspadai, terumata bagi mereka yang tidak haus akan
kebenaran firman Tuhan. Mereka dapat berpikir hanya dengan bersama seorang
lawan jenis mereka menjadi utuh. Di awal memang terasa indah ketika seorang
wanita dan pria saling jatuh cinta. Semuanya seolah-olah terasa nyaman. Tapi
sebenarnya hal ini adalah sebuah pelarian seseorang ketika mereka mengalami
banyak hal di masa lalu mereka yang
telah membuat mereka kehilangan keutuhannya. Iblis pun dapat dengan mudah
mencobai mereka dengan berbagai macam dosa. Ditambah lagi, apabila pasangan
tersebut mendapat sebuah masalah yang berpotensi merusak hubungan mereka.
Sederhana saja sebenarnya, contohnya ada seorang yang belum utuh dirinya diberi
poin 80% (untuk menggambarkannya) memiliki pasangan yang berpoin 100%. Ketika
mereka menjalin sebuah hubungan, mereka akan saling mengisi dan membuat mereka
sama-sama tidak menjadi penuh 100%. Kembali lagi, hanya Tuhan yang dapat
mengisi kekosongan tersebut. Ini malah dapat memperlambat atau menghambat
kedewasaan dan pertumbuhan rohani mereka di dalam Tuhan.
Jadi sebenarnya masa muda
ini bukan hanya tentang sudah atau belumnya kita memiliki calon pasangan hidup,
tetapi memastikan diri kita tetap utuh di dalam Tuhan dan mengetahui serta mengerjakan visi
Tuhan dalam hidup kita. Apabila saat ini anda baru saja kehilangan kasih sayang
dari seorang lawan jenis, coba cek kembali diri anda apakah anda tetap utuh di dalam Tuhan? Atau perasaan tersebut lebih
menguasai diri anda? Ingat kembali! Disaat kita mau dipimpin oleh Roh Kudus,
Tuhan sedang dengan indah membentuk kita menjadi seorang pribadi yang dewasa dan
pastinya kita semakin hari semakin berserah kepada Tuhan. Apapun yang sudah
kita alami, sedang kita alami, dan yang akan
kita alami akan membawa kita pada keutuhan, apabila kita berserah kepada-Nya. Ayat ini akan lebih menguatkan kita apabila kita
merasa goyah dan mengasihani diri kita terhadap apapun yang kita alami. Yeremia 29:11 berkata “Sebab aku ini mengetahui
rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman
TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk
memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”
Ditulis oleh : Sefty Pardosi
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah menulis komentar yang positif.