Keluarga Besar Influence Generation |
“Perjuanganku lebih mudah mudah
karena mengusir penjajah, perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu
sendiri” – Ir. Soekarno.
Seperti
yang dikatakan oleh Ir. Soekarno, seperti itulah yang sedang terjadi di
Indonesia. Walaupun sudah berumur 72 tahun di tahun ini, tampaknya warga
negaranya belum memiliki kedewasaan yang seutuhnya; berbanding terbalik dengan
keindahan alamnya yang sudah tidak diragukan lagi, bahkan negara lain mengakui
hal tersebut. Perpecahan karena suku, agama, dan ras, KKN (Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme), sex bebas, pelecehan seksual,
narkoba, terorisme, hal-hal seperti itu sering kali diberitakan di media
sosial, bahkan dapat dikatakan Indonesia masuk ke dalam tahap darurat. Indonesia
memang sudah terbebas dari penjajahan Belanda dan Jepang, tapi apakah Indonesia
sudah terbebas dari penjajahan bangsanya sendiri?
Memohon Pemulihan bagi Indonesia |
Sejauh
ini, kita sebagai warga negara Indonesia apakah sudah berusaha yang terbaik
untuk Indonesia atau hanya sibuk menyalahkan segala sesuatu yang terjadi di
Indonesia dan melemparkan kesalahan ke pemerintah? Jika demikian, kita belum
bisa dikatakan sebagai warga negara yang baik. Lalu, hal apa yang sebenarnya
dapat dilakukan untuk Indonesia? 2 Tawarikh 7 : 14 bertuliskan “dan
umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa, dan mencari
wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar
dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka”. Selama
ini, apakah kita memasukkan Indonesia ke dalam daftar doa kita atau kita hanya
berdoa untuk kepentingan diri sendiri? Padahal, kekuatan doa itu luar biasa. Kita
tidak harus menjadi presiden, polisi, tentara, atau dokter untuk memberikan
kontribusi kepada negara ini. Memberikan waktu untuk mendoakan Indonesia
merupakan langkah besar yang dapat diambil dengan harapan akan membawa
perubahan yang besar juga bagi Indonesia. Yakobus 5 : 16 bertuliskan “Karena
itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu
sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.”
Tidak hanya berdoa, melainkan harus disertai dengan pengakuan dosa dan
berbalik dari jalan-jalan yang jahat. Jangan harap hal besar terjadi di
Indonesia, kalau pribadi kita sendiri belum merdeka secara utuh.
Kami Berdiri bagi Indonesia |
Tepat
17 Agustus 2017, Influence Generation sebuah komunitas anak muda GBI Miracle
Service mengadakan Doa Bagi Bangsa. Doa
ini dihadiri oleh para mahasiswa dari berbagai macam universitas di Yogyakarta,
berbagai macam kampung halaman dan suku. Acara ini menggambarkan bangsa Indonesia,
walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu (Bhinneka
Tunggal Ika). Dalam waktu 2 jam ini para pemuda melepaskan status dan
identitas mereka sejenak; mengangkat pujian, merendahkan diri, dan berdoa bagi
Indonesia dan bagi generasi. Mereka memiliki kerinduan yang sama yaitu
Indonesia boleh dipulihkan oleh Tuhan, ada kegerakan rohani dan revolusi mental
atas Indonesia. Doa Bagi Bangsa ini
juga bertujuan untuk mendorong anak-anak muda yang berdoa dan bukan hanya
saling menyalahkan; mereka mulai belajar untuk memberkati Indonesia dan bukan
hanya mengutuki. Tidak hanya berdoa, sama dengan acara 17an lainnya, juga ada
perlombaan; yaitu lomba memasukkan bolpen ke dalam botol dan ditutup dengan
menyanyikan lagu “Kebyar-Kebyar” serta doa berkat. Dirgahayu RI ke-72!
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah menulis komentar yang positif.