Monday, 7 September 2015

Konsisten & Persisten

Terinspirasi dari khotbah: Ps. Jose Karol

 “Tuhan akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kau lakukan dengan setia, dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan dan ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya” (Ulangan 28 : 13-14)

Janji Tuhan bagi kita adalah kita memiliki masa depan yang baik, menjadi kepala bukan ekorterus naik dan bukan turun. Janji Tuhan itu diberikan kepada orang yang setia.
Kata setia dalam bahasa aslinya menggunakan dua bahasa:
  1. Emunah (Bahasa Ibrani) secara harafiah artinya adalah ‘kokoh’. Secara kiasan  berarti aman atau atau dalam konteks karakter dan moral adalah ‘loyal’ atau ‘setia’ atau ‘faithfull’ (penuh iman). Kita tidak mungkin kokoh setia jika kita tidak penuh pengharapan dan iman. Tuhan menggambarkan diri-Nya sebagai Tuhan yang kokoh, tidak bergerak dan tidak berubah. Tuhan konsisten dan sama. Seperti itulah kesetian Tuhan: kesetiaan sampai ke awan. Tuhan menggambarkan diri-Nya sebagi pribadi yang tidak pernah berubah, tidak tergoncangkan dan tergoyahkan apapun yang terjadi.
  2. Pistos (Bahasa Yunani) atau “trustworthy” (layak dipercaya). Arti lainnya adalah ‘believe’(percaya) , faithfull (setia), sure (pasti), true (benar). Jika ingin menuai buah kepercayaan, kita harus menabur kesetiaan. Orang yang setia selalu menepati apa yang dikatakannya. Ia tidak berubah. Ciri lain dari kesetiaan adalah selau ingin memberikan yang terbaik, dilihat maupun tidak dilihat.


Jika kita ingin menjadi kepala, karier maju, keluarga harmonis,pernikahan baik, dan seterusnya. Kesetiaan adalah hal penting yang harus kita tabung.  

Ciri orang yang setia:

1.    Tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri (konsisten)
Orang yang setia adalah orang yang jalan, karakter, pendirian dan sikapnya tidak menyimpang kekanan atau kekiri. Orang yang setia adalah orang yang konsisten dalam dalam kehidupan, kokoh meski mendapat tekanan. Untuk menguji konsisten tidaknya seseorang dapat dilihat  bagaimana dia menghormati orang tuanya, gembalanya, atasannya, pasangannya. Orang yang konsisten tidak akan berkompromi atau mengambil jalan pintas dalam segala sesuatu untuk membawa keuntungan bagi dirinya sendiri. Orang yang konsisten akan membayar berapapun harga yang harus dibayar dengan kata “ya”. Orang yang konsisten tidak berpindah-pindah arah. Hati-hati dengan kata ‘fleksibel’ (menyesuaikan diri), karena kita kadang menjadi tidak konsisten karena ingin fleksibel. Orang yang setia adalah orang yang konsisten, tidak menyimpang kekanan ataupun kekiri apapun yang terjadi dan menghadang.

2.    Gigih sampai akhir (persisten)
Kesetiaan bersifat seumur hidup kita, bukan sementara. Konsisiten berbicara mengenai arah sedangkan persisitensi berbicara mengenai kegigihan sampai akhir. Itulah sebabnya Paulus mengatakan “ Aku telah berlari sampai akhir ...,”  dan Tuhan Yesus berkata “sudah selesai”. Ciri orang yang setia adalah dia akan menyelesaikan apa yang telah dimulai.

Orang baik, pintar dan kaya banyak tetapi orang yang setia itu yang dicari Tuhan dan juga manusia pastinya. Itulah sebabnya Amsal 20 :6 mengatakan “ banyak orang menyebut dirinya baik hati, tetapi orang yang setia , siapakah menemukannya?” biarlah kita termasuk hitungan orang-orang setia yang ditemukan Tuhan.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah menulis komentar yang positif.