(PERCAYAI DIA, DIA
BEKERJA)
Ditulis oleh: Pdm. Maria Ong, S.Th
Mazmur 37:5
“Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya,
dan Ia akan bertindak”
Berapa
banyak diantara kita yang mengharapkan mujizat terjadi dalam hidup kita,
keluarga, perkawinan, pekerjaan kita, dan lain sebagainya. Pemazmur berkata
serahkan hidupmu pada Tuhan dan percaya, maka Tuhan akan bertindak. Kuncinya
agar mujizat terjadi adalah percaya kepada Tuhan. Mengapa kita harus percaya
kepada Tuhan? Ayub 42:2 "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala
sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.” Kita percaya kepada Tuhan karena
:
- Tuhan sanggup melakukan
segala seuatu.
- Tidak ada rencana Tuhan
yang gagal.
Kita
memiliki dan menyembah Allah yang besar, tetapi sering kali kita tidak
mengalami kebesaran Tuhan kerana kita tidak percaya kepada-Nya. Itulah mengapa
Tuhan Yesus berkata pada murid-murid-Nya, bahwa jika mereka memiliki iman
(percaya) yang kecil saja seperti biji sesawi, mereka dapat berkata pada gunung
beranjak dan ia akan beranjak. Percaya adalah kata yang mudah diucapkan tetapi
sulit dilakukan. Kadang logika kita menghalangi kita percaya kepada Tuhan,
sehingga kita tidak mengalami mujizat.
Kita
akan belajar dari kehidupan Abraham sebagai bapak orang percaya di dalam
Kejadian 15:1-6. Pada ayat 1 dikatakan bahwa Tuhan menjumpai Abram dalam suatu
penglihatan dan berkata “Jangan takut Abram, Aku perisamu, upah mu akan sangat
besar. Saya bayangkan jika Tuhan yang mendatangi saya dan berkata seperti Ia
berkata pada Abram pada waktu itu, pasti saya akan sangat senang. Tetapi apa
tanggapap Abram atas firman Tuhan itu? Abram
menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku,
karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi
rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu." Lagi kata Abram: "Engkau
tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi
ahli warisku." (ayat 2 dan 3). Abram menanggapi negatif firman Tuhan
karena memang kenyataan yang ada didepannya seperti itu. Tetapi pada ayat
keenaqm dikatakan Abram menjadi percaya. Kepercayaan Abram itulah yang membuat
janji Tuhan digenapi dalam hidupnya. Bagaimana cara Tuhan membuat Abram yang
tidak menjadi percaya?
Ayat
5 ”Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke
langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka
firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."
1. Keluar dari Tendanya.
Tenda
berbicara tentang kehidupan kita, kenyataan yang kita hadapi, dll (2 Korintus
5:2). Kalau kita tetap ada ditenda kehidupan kita maka yang ada hanyalah kita
melihat kenyataan yang pahit, tidak ada harapan, sakit, lemah, miskin, gagal,
dll. Kita harus keluar dan percaya bahwa Tuhan yang kita sembah sanggup
melakukan segala sesuatu dan tidak ada rencana-Nya yang gagal. Tenda juga
berbiacara tentang paradigma kita yang salah. Kita harus keluar dari cara
berpikir kita yang salah dan mengunakan pikiran Kristus.
2. Pandang ke Langit
Selama
Abram ada di tenda, ia hanya melihat kekurangan dan masalahnya. Abram harus
keluar dari tenda dan mengalihkan pandangannya ke langit, kepada Tuhan (Kolose
3:1-2). Alihkan pandangan kita dari masalah dan kekurangan kita kepada kasih
Tuhan yang besar dalam hidup kita. Memang kita tidak mampu tetapi Tuhan mampu.
Memang kekuatan kita kecil tetapi Tuhan dapat melakukan jauh lebih besar dari
apa yang kita doakan dan pikirkan. Arahkan pandangan hanya kepada Tuhan yang
sanggup melakukan segala sesuatu dan tidak ada rencana-Nya yang gagal.
3. Hitung Bintang-Bintang
Setelah
itu Tuhan meminta Abram menghitung bintang-bintang. Tuhan mau kita bertindak.
Mulai melangkah dalam kepercayaan kita untuk menjelang janji dan mujizat Tuhan
dalam hidup kita. Mulai bersyukur, mulai melakukan bisnis baru, mulai mencoba
untuk melangkah, mulai berharap sungguh-sungguh pada Tuhan, dll. Matius 11:23
mengajarkan kita untuk ‘berkata’, bertindak sesuai kepercayaan kita. ‘Berkata’
kepada gunung beranjak maka ia akan beranjak. Mari bertindak untuk lebih
mempercayai Tuhan dan janji-Nya bagi kita.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah menulis komentar yang positif.