Ditulis oleh: Pdm. Maria Ong. S.Th
Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan
kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia
membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di
jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah
kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan
tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di
hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh
melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku;
dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.( MAZMUR 23)
Mazmur 23
ditulis oleh Raja Daud pada masa tuanya, berdasar pada pengalaman hidupnya yang
nyata. Bagaimana pertolongan Tuhan dalam hidupnya disaat genting, membimbingnya
disaat sulit, mengajarnya disaat salah. Bukan hanya Daud yang menyebut Tuhan
sebagai gembalanya, Tuhan Yesus sendiri menyatakan diri-Nya sebagai gembala
yang baik buat manusia (Yohanes 10:11 dan 14).
Arti Tuhan adalah Gembala yang Baik:
1. Bertanggungjawab penuh kepada domba-domba-Nya
Tuhan
adalah gembala yang baik bagi kita, yang bertanggung jawab penuh atas hidup
kita. Tuhan bertanggungjawab memberikan yang kita perlukan (ayat 1-2). Matius 6:26-32
mengatakan untuk kita tidak perlu kuatir dan takut akan apa yang kita makan dan
pakai sebab Tuhan pasti akan memelihara hidup kita. Kalau burung diudara dan
bunga bakung dilembah didandani maka terlebih kita manusia. Artinya jika Tuhan
begitu bertanggungjawab kepada burung dan bunga apalagi kepada kita manusia.
Tuhan bertanggungjawab menuntun dan mengajar kita (ayat 3-4). Menjadi anak
Tuhan bukan berarti tanpa tantangan. Tetapi janji Tuhan kita akan melewati tantangan itu sebab Dia adalah gembala kita
yang akan selalu menuntun kita dan menolong kita. Kadang Dia mengajar kita agar
kita tidak binasa. Tuhan
bertanggungjawab membela dan melindungi
kita (ayat 5-6). Tidak perlu takut kepada keadaan dunia, sebab apapun
keadaan dunia ini jika Tuhan gembala menyertai kita, kita pasti ada dalam
perlindungan-Nya yang ajaib. Yesaya 43:2 “Apabila engkau menyeberang melalui
air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan
dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan
dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.”
2. Memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya (Yohanes
10:11)
Nyawa
adalah hal yang paling berharga dalam hidup kita. Tuhan gembala yang baik itu
memberikan nyawa-Nya (memberikan yang paling berharga) kepada kita
domba-domba-Nya. Kalau nyawa Tuhan berikan kepada kita apa yang tidak akan Dia
berikan kepada kita.
3. Mengenal domba-domba-Nya (Yohanes 10:14)
Tuhan
mengenal kita, bahkan Ia menyebut nama kita. Nama menunjukkan pribadi manusia.
Tuhan tahu dan mengenal kita secara pribadi. Apa pergumulan kita, kerinduan
kita, masalah kita dan apa yang kita harapkan Tuhan sangat tahu. “TUHAN itu
baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan; Ia mengenal
orang-orang yang berlindung kepada-Nya” ( Nahum 1:7 ).
Kalau Allah adalah
gembala kita yang baik maka sudah pasti kita adalah domba-domba-Nya.
Pertanyaannya : mengapa Tuhan memakai gambaran domba untuk mengambarkan
hubungan Allah dan kita? Mengapa Tuhan tidak mengunakan binatang yang lebih keren
dan hebat seperti burung rajawali, singa atau ikan hiu? Mari kita lihat
fakta-fakta dan apa yang harus kita lakukan sebagai domba:
a. Domba selalu perlu gembala (Matius 26:31b)
Singa,
rajawali, ikan hiu dan lain-lain memang binatang yang keren tetapi mereka tidak
memerlukan gambala, berbeda dengan domba. Domba tidak akan dapat bertahan hidup
dengan baik kecuali ia memiliki gembala. Menyadari hal ini maka kita perlu
memiliki sikap selalu memerlukan gembala (Matius 6:33), sebab tanpa gembala
kita tidak bisa berbuat apa-apa. Hari-hari dunia mengajarkan kita untuk percaya
kepada diri sendiri, dll. Kita boleh percaya kepada diri sendiri tetapi ada hal
yang perlu kita sadari sehebat apapun dan sepandai apapun kita, kita domba yang
memerlukan Tuhan sebagai gembala kita.
b. Domba mudah tersesat (Matius 18:12)
Domba
adalah binatang yang mudah tersesat, dan kalau dia tersesat tidak bisa pulang
sendiri. Banyak pengajaran indah didunia ini yang mengangumkan, ya bisa membuat
kita tersesat dengan mudahnya. Oleh sebab itu agar kita tidak tersesat kita
harus mendengar suara gembala kita (Yohanes 10:3-4). Terus merenungkan firman
Tuhan, sebab firman Tuhanlah yang menuntun kita tetap ada dijalan yang
ditunjukkan gembala kita.
c. Tidak punya
perlindungan diri dan bukan penyerang (Yohanes 10:2)
Domba
tidak punya cakar, tanduk atau taring untuk melindungi dirinya atau bahkan
untuk menyerang. Domba perlu gembala untuk melindungi mereka. Kita perlu tangan
dan kuasa Tuhan untuk melindungi kita. Melihat fakta ini maka perlu bagi kita
untuk mengikuti gembala kita (Yohanes
10:27). Waktu kita mengikut gembala kita maka kita akan menemukan padang
rumput. Diperlukan fokus untuk selalu melihat Tuhan dalam mengikut-Nya. Jangan
lihat keadaan, masalah bahkan masa lalu, tetapi arahkan pandangan hanya kepada
Gembala Agung kita yaitu Tuhan Yesus Kristus.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah menulis komentar yang positif.