Thursday, 1 February 2018

Salahkah Jika Aku Ingin Dimengerti?


“Aku uda berusaha ngertiin kamu, tapi kenapa sih kamu ga pernah ngerti aku?”
Wahhh pasti familiar kan dengan kalimat penuh kontroversi tersebut? Siapa sih yang ga pernah ingin dimengerti? Hmmm apa lagi kaum hawa ya tentunya hehe. Pasti seneng banget nih dengan satu kata yang diawali dengan imbuhan “–di” ini. Banyak alasan yang mendasari anak muda untuk saling menyalahkan dan akhirnya berujung pada kesal dan diem-dieman.

Menuntut. Kata ini bisa jadi salah satu alasan nih. Seringkali penyebab suatu hubungan menjadi tidak harmonis, ya karena satu kata tersebut. Jika salah satu pihak menuntut untuk lebih dimengerti, lebih dipedulikan, lebih dikasihi, lebih dihargai, lebih dihormati, dan lebih lebih lainnya. Jika kita selalu maunya pake imbuhan “-di” terus kapan dong kita pakai imbuhan “-me”? Mengerti, memerdulikan, mengasihi, menghargai, menghormati itulah yang harusnya kita lakukan terlebih dahulu.

Sama seperti hak yang tidak akan bisa didapat jika tidak seimbang dengan kewajiban yang dilakukan. Dalam hubunganpun, perlu yang adanya batasan hak dan kewajiban antara kedua belah pihak. Kesepakatan untuk membuat hak dan kewajiban dalam berhubungan akan menjadikan suatu hubungan terhindar dari persoalan sepele. Coba deh bayangin, kadang kita ngerasa kalau sekali saja sudah mengerti pasangan kita, dan sebaliknya dia tidak mengerti kita, masakan langsung dituntun sedemikian rupa? Bahkan kadang tidak jarang, salah satu pihak yang merasa “korban tidak dimengerti” akan memutuskan hubungan tersebut secara sepihak.

Ingat anak muda, hubungan itu berbicara tentang komitmen. Jika kita sudah sepakat untuk menjalani suatu hubungan spesial dengan pasangan kita, apalagi memulai hubungan tersebut dalam doa, seharusnya kita harus bebas dari yang namanya “menuntut”. Karena alasan kita menjalin hubungan harus didasari oleh kasih. Kasih itu erat kaitannya dengan pengorbanan, jadi sekalipun kamu merasa dikecewakan, jangan sampai memutuskan hubungan yang sudah dijalin.

Bukan hubungannya yang putus, tapi keegoisannya lah yang harus dikikis. Sama seperti Kristus membentuk kita. TUHAN YESUS ga pernah memutuskan hubungan kita denganNya, sekalipun kita mengecewakannya berkali-kali, DIA selalu mengasihi kita dan menjaga hubungan BAPA dengan kita, anak-anakNya.

Seperti di Amsal 10:12, berkata bahwa “Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran.
So anak muda, jangan lagi mempermasalahkan tentang menuntut untuk lebih dimengerti. Hubungan kita harus didasari pada kasih, sama seperti BAPA kita yang teramat mengasihi kita. Jika hubungan dilandasi dengan kasih, percaya deh ga ada masalah yang sukar untuk didiskusikan dan dicari solusinya. Apalagi kalau kita membawa hubungan kita dalam tanganNya, dijamin deh kita akan didewasakanNya lewat setiap proses dalam hubungan kita.

Go ahead, Influence Generation !!! TUHAN YESUS mengasihimu ^^
           Ditulis Oleh : Arkt

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah menulis komentar yang positif.