“Aku
uda berusaha ngertiin kamu, tapi kenapa sih kamu ga pernah ngerti aku?”
Wahhh
pasti familiar kan dengan kalimat penuh kontroversi tersebut? Siapa sih yang ga
pernah ingin dimengerti? Hmmm apa lagi kaum hawa ya tentunya hehe. Pasti seneng
banget nih dengan satu kata yang diawali dengan imbuhan “–di” ini. Banyak
alasan yang mendasari anak muda untuk saling menyalahkan dan akhirnya berujung
pada kesal dan diem-dieman.
Menuntut.
Kata ini bisa jadi salah satu alasan nih. Seringkali penyebab suatu hubungan
menjadi tidak harmonis, ya karena satu kata tersebut. Jika salah satu pihak menuntut
untuk lebih dimengerti, lebih dipedulikan, lebih dikasihi, lebih dihargai,
lebih dihormati, dan lebih lebih lainnya. Jika kita selalu maunya pake imbuhan
“-di” terus kapan dong kita pakai imbuhan “-me”? Mengerti, memerdulikan,
mengasihi, menghargai, menghormati itulah yang harusnya kita lakukan terlebih
dahulu.
Sama
seperti hak yang tidak akan bisa didapat jika tidak seimbang dengan kewajiban
yang dilakukan. Dalam hubunganpun, perlu yang adanya batasan hak dan kewajiban
antara kedua belah pihak. Kesepakatan untuk membuat hak dan kewajiban dalam
berhubungan akan menjadikan suatu hubungan terhindar dari persoalan sepele.
Coba deh bayangin, kadang kita ngerasa kalau sekali saja sudah mengerti
pasangan kita, dan sebaliknya dia tidak mengerti kita, masakan langsung
dituntun sedemikian rupa? Bahkan kadang tidak jarang, salah satu pihak yang
merasa “korban tidak dimengerti” akan memutuskan hubungan tersebut secara
sepihak.
Ingat
anak muda, hubungan itu berbicara tentang komitmen. Jika kita sudah sepakat
untuk menjalani suatu hubungan spesial dengan pasangan kita, apalagi memulai
hubungan tersebut dalam doa, seharusnya kita harus bebas dari yang namanya
“menuntut”. Karena alasan kita menjalin hubungan harus didasari oleh kasih.
Kasih itu erat kaitannya dengan pengorbanan, jadi sekalipun kamu merasa
dikecewakan, jangan sampai memutuskan hubungan yang sudah dijalin.
Bukan
hubungannya yang putus, tapi keegoisannya lah yang harus dikikis. Sama seperti
Kristus membentuk kita. TUHAN YESUS ga pernah memutuskan hubungan kita
denganNya, sekalipun kita mengecewakannya berkali-kali, DIA selalu mengasihi
kita dan menjaga hubungan BAPA dengan kita, anak-anakNya.
Seperti
di Amsal 10:12, berkata bahwa “Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih
menutupi segala pelanggaran.
So
anak muda, jangan lagi mempermasalahkan tentang menuntut untuk lebih
dimengerti. Hubungan kita harus didasari pada kasih, sama seperti BAPA kita
yang teramat mengasihi kita. Jika hubungan dilandasi dengan kasih, percaya deh
ga ada masalah yang sukar untuk didiskusikan dan dicari solusinya. Apalagi
kalau kita membawa hubungan kita dalam tanganNya, dijamin deh kita akan
didewasakanNya lewat setiap proses dalam hubungan kita.
Go
ahead, Influence Generation !!!
TUHAN YESUS mengasihimu ^^
Ditulis Oleh : Arkt
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah menulis komentar yang positif.