Panduan Bahan FResH
Rabu, 12 Agustus 2015
Rabu, 12 Agustus 2015
GBI Miracle Service
Yogyakarta
1.
Mulai dengan PPW
Kaulah
Harapan
Bukan dengan kekuatanku
Ku dapat jalani hidupku..
Tanpa Tuhan disampingku
ku tak mampu sendiri
Engkaulah kuatku yang menopangku
Reff:
Kupandang wajahMu dan berseru
Pertolonganku datang dariMu
Peganglah tanganku jangan lepaskan
Kaulah harapan dalam hidupku
Bukan dengan kekuatanku
Ku dapat jalani hidupku..
Tanpa Tuhan disampingku
ku tak mampu sendiri
Engkaulah kuatku yang menopangku
Reff:
Kupandang wajahMu dan berseru
Pertolonganku datang dariMu
Peganglah tanganku jangan lepaskan
Kaulah harapan dalam hidupku
2.
Ice breaker
3.
Tujuan dan Sasaran
Tujuan: Mengajarkan kepada kita untuk terus memiliki pengharapan
Sasaran: Mendorong Anggota FResH untuk berpengharapan pada Kristus
Tujuan: Mengajarkan kepada kita untuk terus memiliki pengharapan
Sasaran: Mendorong Anggota FResH untuk berpengharapan pada Kristus
4.
Menyampaikan Bahan
Akhiri penyampaian bahan dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.
Akhiri penyampaian bahan dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.
5. Tugas Mingguan Gembala
a.
Bawa dalam doa nama-nama anggotaFResH Anda agar mengalami
pertumbuhan rohani dan memiliki karakter yang senantiasa diasah menjadi seperti
Kristus.
b.
Doakan juga anggota FResH Anda yang dalam perngumulan, dll.
c.
Pastikan pertumbuhan rohani mereka dan mereka benar-benar
melakukan Firman Tuhan dalam hidup mereka melalui kehidupan FResH dan mentoring
yang kuat.
d.
Adakan kunjungan untuk anggota Anda yang tidak datang FResH
minggu kemarin karena sakit, dengan alasan atau tanpa alasan.
e.
Memotivasi dan mendorong dan menjadi teladan kepada anggota
FResH untuk mencari jiwa buat Tuhan
PENGHARAPAN (3)
“Aku tahu , bahwa Engkau sanggup
melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal." ( Ayub 42:
2 )
Nats: Ayub 17, Ayub 42:2-5,
Kisah 9:4-5
Bahan Sharing :
1. Apa yang menjadi harapan Saudara/i?
2. Apakah harapan Saudara/i itu sudah terpenuhi?
3. Kenapa kita masih berharap jika harapan kita belum terpenuhi?
1. Apa yang menjadi harapan Saudara/i?
2. Apakah harapan Saudara/i itu sudah terpenuhi?
3. Kenapa kita masih berharap jika harapan kita belum terpenuhi?
Ayub
adalah salah satu tokoh Alkitab yang mengalami penderitaan yang berat dalam
waktu seketika. Ia harus kehilangan anak-anaknya, kekayaannya, ditinggalkan
istrinya, ditinggalkan sahabat-sahabatnya dan terkena penyakit. Ayub terbiasa
memiliki segalanya dan memiliki gaya hidup yang saleh. Namun kesalehan Ayub
tidak menghindarkannya dari pencobaan. Ayub pun dicobai oleh iblis. Ia pernah
kehilangan pengharapan (17:15). Ayub percaya bahwa sebentar lagi ia akan mati
(17:1). Ia memandang dirinya sebagai orang yang telah ditinggalkan Allah.
Bahkan Ayub pernah menatang Tuhan (pasal 40). Tetapi akhirnya Ayub mencabut
perkataannya dihadapan Tuhan dan disitulah ia dipulihkan (42:5). Di situlah
pengharapan Ayub kembali.
Ada
beberapa hal yang membuat Ayub memiliki pengharapan kembali:
1.
Ayub tahu bahwa tidak ada rencana Tuhan yang gagal (42:2)
Gagal
yang dimaksudkan di sini ialah tidak dapat dibatalkan. Sekali Tuhan memiliki
rencana maka tak ada satupun orang di dunia ini yang dapat menggagalkannya.
Karena Dialah Sang Pencipta. Itulah yang membedakan rencana Tuhan dengan
rencana manusia. Sebelum menjadi Paulus, Saulus berencana untuk melenyapkan
para pengikut Tuhan pada waktu itu (Kis 9). Tapi di tengah perjalanan ke
Damsyik, ia berjumpa dengan Tuhan (Kis 9:4-5) dan bertobat. Berapa banyak
rencana kita yang telah gagal? Sejujurnya dibalik rencana kita yang gagal ada
rencana Tuhan yang tidak pernah gagal.
2.
Ayub mengenal Sang Penciptanya (42:5)
Inti
dari penderitaan Ayub ialah pengenalannya akan Tuhan. Ayub mengakui bahwa
selama ini ia tahu Tuhan hanya dari kata orang saja. Korban yang ia
persembahkan setiap hari untuk menguduskan anak-anaknya dari dosa (1:5). Ayub
memang melakukan kesalehan di mata Tuhan tetapi sesungguhnya ia tidak mengenal
Tuhan. Buktinya ketika masalah menekan hidupnya ia tidak lagi percaya pada
Tuhan. Sebenarnya sikap Ayub juga pernah dialami oleh kita. Ketika sang guru
memberikan tugas yang sulit kepada muridnya, ia tahu bahwa muridnya sanggup
menyelesaikan tugas tersebut. Sedangkan muridnya meragukan tugas itu. Ia tidak
tahu bahwa tugas yang diberikan gurunya sanggup ia selesaikan. Hal itu
dikarenakan ia belum mengenal gurunya.
Pada
saat kita tahu rencana Tuhan tidak pernah gagal dan mengenal Tuhan disitulah
letak kekuatan kita untuk berpengharapan.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah menulis komentar yang positif.